Rabu, 15 Januari 2014

Takut akan Allah adalah tujuan akhir dari pengetahuan dan kepandaian

"Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian" (Amsal 2:6).

Shalom teman-teman terkasih dalam Kristus.
Setiap manusia yang hidup di dunia ini akan selalu memulai kehidupannya dengan belajar. Manusia tidak pernah berhenti belajar. Manusia senantiasa belajar terus-menerus tiada henti demi mengejar pengetahuan dan menjadi pandai. Namun, apakah kita sadar bahwa akhir dari pengejaran kita akan pengetahuan adalah Tuhan Allah kita sendiri yang sangat dekat dengan kita?

Kita mungkin berpikir bahwa dengan belajar dan belajar, maka kita pasti dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Namun, kita harus sependapat bahwa jika Allah menutupnya dari kita, akankah kita dapat menemukan ilmu pengetahuan tersebut? Tidak akan. Setiap pengetahuan dan ilmu baru yang ditemukan dan diperoleh manusia adalah semata-mata pemberian dari Tuhan Allah kita.
Janganlah kita menjadi sombong ketika kita telah mendapat cukup banyak pengetahuan. Janganlah kita menjadi sok pintar dan congkak sebab Tuhan membenci orang congkak. Janganlah sampai Allah berpaling daripada kita akibat kecongkakan kita.

Takutlah akan Allah, takut dan turutilah segala perintah-Nya dan jauhi segala larangan-Nya. Dengan takut akan Allah, manusia akan senantiasa tambah dekat dengan Allah sebab Allah berkenan kepada manusia yang takut kepada-Nya. "Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya, sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia." (Amsal 2:7-8). Jika kita setia kepada Allah di setiap perkara dan takut kepada-Nya, Allah akan senantiasa setia kepada kita dan melindungi kita. Jika Allah di pihak kita, siapakah dapat melawan?

Lihatlah contoh-contoh orang yang setia kepada Allah pada perjanjian lama seperti Yusuf. Yusuf yang seorang tahanan Firaun, oleh hikmat yang diberikan Allah untuk menafsirkan mimpi raja Mesir, diangkat menjadi petinggi di Mesir melebihi segala orang pandai di negeri tersebut. Allah membuka dan mengungkapkan misteri kepada Yusuf, suatu pengetahuan yang melebihi kepandaian orang pintar dan ahli penafsir mimpi.

Orang yang memperoleh pengetahuan dan mencapai kepandaian yang tinggi tanpa bersandar kepada Tuhan pun ada di dunia ini, akan tetapi banyak dari mereka yang berakhir pada stress, gangguan jiwa, bahkan kematian. Karena mereka terlalu mengejar kesempurnaan ilmu pengetahuan dan dengan kepandaian mereka yang tidak diseimbangkan dengan kerohaniannya, maka mereka cenderung putus asa dan stress maupun gila. Apakah kita mau berakhir seperti itu?

Marilah kita bersama-sama berdoa kepada Tuhan agar kita diberi kekuatan mental, jasmani, dan rohani agar Tuhan Allah kita bersedia mengungkapkan pengetahuan kepada kita yang takut akan Allah.
Berkat Tuhan selalu beserta kita sekarang dan selama-lamanya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar