"Lebih baik orang miskin yang bersih kelakuannya daripada orag yang berliku-liku jalannya, sekalipun ia kaya." (Amsal 28:6).
Shalom saudara-saudari terkasih dalam Yesus Kristus.
Topik yang ingin dibahas kali ini adalah mengenai ketidak-jujuran. Di era yang serba instant ini, banyak makanan instant, cantik instant, tinggi instant, dan sebagainya. Bahkan kekayaan instant juga sudah mulai banyak. Untuk yang terakhir ini, kita perlu awasi dan waspadai karena hal tersebut akan menyeret kita ke dalam jurang dosa yang terdalam.
Menjadi kaya merupakan hak setiap manusia. Akan tetapi, cara untuk mengejar kekayaan tersebut haruslah dilakukan sesuai dengan perintah Allah. Tuhan Yesus mengajarkan kita agar kita mau saling berbagi dan memberi karena dengan memberi, kita akan menerima juga. Allah yang berada di tempat tersembunyi akan membalaskan berlipat ganda kepada kita jika kita mau bekerja dengan jujur.
Namun sangat disayangkan, akhir-akhir ini banyak manusia yang ingin mendapatkan kekayaan instant tanpa harus melalui proses yang menyakitkan. Banyak orang korupsi, menyuap, dan menipu. Bahkan anggota pemerintah yang seharusnya melindungi dan mengayomi masyarakat saja sering melakukan korupsi dan sejenisnya dengan melalaikan tugas sesungguhnya. Kasus terakhir di negara kita tercinta adalah banyaknya jajaran pemerintahan, bahkan penegak hukum, yang melakukan tindak kejahatan kolar putih ini. Sangat miris dan menjijikkan dan memalukan nama baik bangsa dan negara kita. Mereka cenderung jatuh ke dalam dosa akibat keinginan untuk menjadi kaya dengan instant. Mereka menipu rakyat juga yang telah membayarkan pajak kepada pemerintah dengan harapan mendapatkan perbaikan taraf hidup masyarakat.
"Siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia akan kenyang dengan kemiskinan." (Amsal 28:19). Bekerjalah dengan jujur sesuai dengan usaha dan kerja keras yang kita lakukan masing-masing karena atas kejujuran tersebut, Tuhan Allah kita telah menyiapkan upah kita sesuai dengan yang kita perlukan. Allah menghendaki kita bekerja jujur!
Upah dari kejujuran adalah kepercayaan. Kepercayaan adalah suatu hal yang sangat langka dan mahal harganya, dan jika kita dapat menyematkan nilai kepercayaan tersebut dalam diri kita kepada orang lain, maka kita telah mendapat upah dari kejujuran kita yang tak ternilai harganya.
"Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman." (Amsal 28:20).
Kutipan ayat tersebut telah kita lihat faktanya di negara kita tercinta dimana satu per satu petinggi pemerintahan yang melakukan suap, korupsi, menipu, dan lainnya telah menuai hukumannya. Bekerjalah dengan jujur, maka hidup kita akan mendapat berkat melimpah dari Allah kita.
Berkat dan penguatan Tuhan Allah kita selalu beserta kita sekarang dan selamanya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar