Senin, 13 Januari 2014

Jangan suka cari muka!

"Jangan berlagak di hadapan raja, atau berdiri di tempat para pembesar. Karena lebih baik orang berkata kepadamu: Naiklah kemari; daripada engkau direndahkan di hadapan orang mulia". (Amsal 25:6-7).

Shalom saudara-saudara terkasih dalam Kristus.
Kali ini penulis ingin mengajak bersama-sama merenungkan sikap dasar manusia yang suka mencari muka kepada pihak lain guna mendapat dukungan atau simpati.
Menjelang pemilihan umum, sudah sewajarnya fenomena mencari simpati dengan cara blusukan ke tempat-tempat kumuh kita temukan. Entah hanya sekedar mencari simpati dan dukungan, atau benar-benar dari dalam lubuk hati ingin menolong sesama yang kekurangan.

Mencari muka merupakan hal yang sering ditemukan, tidak hanya di catur politik saja, namun juga di bidang pekerjaan. Banyak pegawai yang mencari muka di depan boss mereka agar mereka mendapat kepercayaan lebih, kenaikan gaji dan pangkat, dan fasilitas lainnya. Namun perintah Allah mengisyaratkan agar kita tidak meninggikan diri sehingga kita tidak akan direndahkan dan mendapat malu. Bersikaplah rendah hati dan rendah diri di hadapan Tuhan, maka Tuhan, jika dirasakan pantas, akan meninggikan diri kita. Pertimbangan Tuhan melebihi segala keadilan dan kebenaran.

Tuhan Yesus pun telah memberi teladan untuk selalu rendah hati dan rendah diri. Tuhan Yesus rela menjadi manusia seutuhnya saja merupakan suatu contoh merendahkan diri untuk ditinggikan. Selain itu, Yesus bersedia dibabtis oleh Yohanes Pembabtis yang adalah seorang manusia demi menjalankan kehendak Allah. Dengan kerendahan hati dan kerendahan diri di hadapan Allah, Allah meninggikan Yesus di atas segala nama.

Seorang raja yang bijak akan dapat dengan baik menilai para hambanya yang tulus dengan yang hanya berpura-pura demi mendapatkan muka. Manusia boleh tertipu, namun jangan sekali-kali mencoba menipu Allah. Allah adalah maha rahim, dan maha agung.

Marilah kita bersama-sama berlatih menjadi diri kita sendiri dengan berkata dan bertindak jujur kepada siapapun. Mari kita memulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu karena manusia tidak akan dapat jujur kepada orang lain jika tidak jujur terhadap diri sendiri terlebih dahulu.
Berkat Tuhan selalu beserta kita semua. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar