Rabu, 08 Januari 2014

Jangan terbutakan oleh harta!

"Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik daripada perak dan emas." (Amsal 22:1).

Shalom saudara-saudari terkasih dalam Kristus.
Petikan ayat di atas merupakan cambukan dan tamparan bagi manusia yang mengagungkan harta di atas segalanya. Memang benar, di zaman ini tidak ada yang tidak menginginkan uang. Bahkan nama baik pun dikesampingkan jika berhadapan dengan uang, harta, kekayaan, tahta, dan kehormatan.
Sebagai bukti adalah banyak petinggi-petinggi negara yang mulai terseret kasus korupsi dan suap. Dalam sekejap nama baik dan citra yang telah mereka bangun dengan susah payah hancur berkeping-keping hanya karena iming-iming harta kekayaan besar. Bahkan banyak yang tanpa malu membangun kerajaan dinasti keluarga di negara demi mempertahankan kekayaannya.

Harta kekayaan membuat manusia mata manusia buta dan hati manusia beku dan tidak peka terhadap sesamanya. Kasih Allah lenyap seketika di hadapan iming-iming harta bergelimangan. Para petinggi negara merasa tidak membutuhkan untuk dikasihi rakyatnya, hati mereka telah beku! Mereka mengejar harta duniawi yang sementara tanpa sabar menantikan janji Kristus saat kita ditemui-Nya tetap setia.

"Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan, dan kehidupan." (Amsal 22:4). Tidak percayakah kita atas pernyataan tersebut? Tidak mampukah manusia untuk menantikan ganjaran dari Tuhan? Waktu Tuhan adalah sungguh luar biasa. Setiap hal yang kita butuhkan akan selalu dipenuhi oleh Tuhan sesuai dengan waktu-Nya. Tuhan mengerti betul hal yang kita butuhkan. Terkadang hal yang kita inginkan bukanlah hal yang kita butuhkan. Karena keinginan dan ketamakan manusia yang membutakan, maka manusia membuang rasa takutnya akan Tuhan dan berbuat dosa.

Uang memang adalah hal yang wajib dimiliki oleh manusia di dunia ini. Uang sangat berkuasa di dunia, namun bagi Allah, uang tidak ada artinya. Tuhan Allah kita dapat dengan mudah memberikan harta kekayaan kepada umat-Nya yang setia dan mengasihi sesamanya sebab dengan memberi kita menerima balasan dari Allah kita yang melihat kita dari tempat yang tersembunyi.

Menjelang pemilihan umum, banyak kandidat yang mulai bermunculan di layar kaca dan media massa. Mereka melakukan blusukan dan terkesan berbagi kasih dengan sesama yang berkekurangan. Alangkah baiknya jika mereka melakukannya dengan tulus ikhlas setiap saat, bukan menjelang pemilihan umum saja. 
"Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rejekinya dengan si miskin." (Amsal 22:9). Berguna mana, berkat dari Allah atau berkat dari manusia?

Marilah kita sama-sama berdoa demi bangsa dan negara kita, khususnya para pemimpin negara kita agar Tuhan membuka mata mereka lebar-lebar sehingga mereka sadar bahwa selama ini mereka telah terbutakan oleh harta, kedudukan, hormat, dan kekuatan sehingga telah kehilangan Kasih Allah.
Marilah kita sendiri memberi teladan kepada sesama kita agar kita dapat menjaga nama baik kita sebagai anak Allah, hamba Tuhan, dan murid Kristus, agar kelak kita peroleh kekayaan, kehormatan, dan kehidupan yang dijanjikan oleh Allah kepada kita.
Berkat Tuhan selalu beserta kita semua. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar