Selasa, 03 Desember 2013

Perpuluhan duit? Sudah biasa... perpuluhan waktu? Luar biasa!

"Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran" (Hosea 6:6).

Shalom saudara-saudari terkasih dalam Kristus.
Topik kita kali ini akan membahas mengenai perpuluhan. Bahasan ini berdasarkan sharing dari komunitas yang penulis hadiri. Seperti yang telah dijelaskan dalam topik sebelumnya, kita harus mendekatkan diri pada komunitas kerohanian agar kita saling bertumbuh dalam iman dan kasih. Bagi yang belum menggabungkan diri ke dalam komunitas rohani, penulis akan share beberapa topik.

Oke, back to topic. Kita sebagai umat Kristiani tentu mengenal istilah perpuluhan. Perpuluhan adalah suatu kondisi dimana kita memberikan sepersepuluh dari apa yang kita dapatkan kepada Tuhan. Umat Kristiani kerap kali memberikan sepersepuluh dari pendapatan mereka sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan. Jumlah sepersepuluh tersebut masing-masing orang berbeda. Namun, apakah dengan memberikan perpuluhan tersebut tugas kita selesai?

"Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" (Matius 9:13). Tuhan tidak menuntut kita untuk memberikan perpuluhan sebagai persembahan. Ia ingin agar kita dapat saling mengasihi sesama kita. Bagaimanakah caranya agar kita mampu mengasihi sesama kita? Hanya dengan selalu bersekutu dengan Tuhan Yesus dan meneladani kehidupan-Nya lah kita dapat mengasihi sesama kita.
Perpuluhan harta sudah biasa kita lakukan, namun dalam Hosea 6:6, Tuhan meminta agar manusia lebih mengenal-Nya. Tuhan tidak menuntut harta kita, talenta kita, maupun keahlian kita karena semuanya itu berasal dari Dia. Tuhan meminta hati kita, diri kita, tubuh kita, dan waktu kita agar kita dapat bersekutu dengan-Nya.

Persekutuan dengan Tuhan merupakan sarana untuk lebih mengenal Tuhan dan ajaran-Nya. Bersekutu dengan Tuhan dapat dilakukan dengan saat teduh. Janganlah selalu menjadi pembicara, jadilah pendengar. Tenangkanlah diri sejenak untuk meresapi dan merenungi firman Tuhan, untuk melihat kembali kebaikan Tuhan selama seharian aktifitas kita, dan katakan kepada Tuhan bahwa kita mau berserah kepada Tuhan. Kita tidak akan mendapatkan jawaban berupa audible sound dari Tuhan, namun dengan selalu hening sejenak untuk Tuhan, kita akan tahu apa yang Tuhan inginkan untuk kita. Itulah perpuluhan waktu.

Sanggupkah kita memberikan perpuluhan waktu kita untuk Tuhan? Maukah kita memberikan perpuluhan waktu untuk Tuhan kita? Tantanglah diri kita untuk memberikan perpuluhan waktu bagi Tuhan kita!

Damai Tuhan selalu beserta kita sekarang dan selamanya. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar