Shalom saudara terkasih dalam Kristus.
Kesengsaraan merupakan suatu kondisi tersiksa yang dirasakan oleh manusia. Jika manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling dikasihi, mengapa Allah membiarkan manusia sengsara?
Allah adalah guru terbaik yang pernah ada, Ia tidak mengalihkan pandangan mata-Nya dari orang benar. Jika manusia dibelenggu dengan kesengsaraan, maka itu berarti Allah sedang memperingatkan manusia atas apa yang mereka perbuat, atas pelanggaran-pelanggaran yang mereka lakukan karena manusia berlaku congkak di mata Tuhan. Dan jika manusia mendengarkan peringatan dari Allah, maka niscaya hidup mereka akan mujur sampai hari-hari dan tahun-tahun hidup mereka. Namun, jika manusia tidak mengindahkan peringatan Allah, maka manusia itu akan mati dan binasa oleh kebebalan mereka.
"Jagalah dirimu, janganlah berpaling kepada kejahatan, karena itulah sebabnya engkau dicobai oleh sengsara. Sesungguhnya, Allah itu mulia di dalam kekuasaan-Nya; siapakah guru seperti Dia?" (Ayub 36:21-22). Tuhan Allah kita telah memberikan kita contoh agar kita tidak berpaling kepada kejahatan karena Allah sangat membenci kejahatan. Anak-anak Ayub contohnya. Mereka binasa karena mereka tidak mengindahkan perintah Allah, malahan sering berpesta pora menghamburkan uang. Dan Ayub sendiri berbuat kejahatan dengan menyucikan kembali anak-anaknya tanpa ada niat dan tindakan untuk menyadarkan anaknya bahwa perbuatan mereka itu salah, konsekuensinya adalah penderitaan. Kehilangan segalanya merupakan kesengsaraan yang diberikan Allah kepada Ayub karena Ayub telah berbuat jahat dan congkak. Allah masih mengasihi Ayub dengan menyayangkan nyawanya dan memberi peringatan kepada Ayub berupa kesengsaraan agar Ayub mau mengakui kesalahannya dan tidak binasa.
Dalam keseharian kita pun selalu tak luput dengan berbagai kesulitan, akan tetapi jika kesulitan tersebut kita hadapi bersama Tuhan, maka kita akan selamat dan terhindar dari kesengsaraan. Manusia akan merasa sengsara ketika ia tidak lagi menyertakan Tuhan di dalam setiap tindakan, perkataan, pikiran, dan perbuatannya. Seburuk apapun kehidupan kita, selama kita jalani bersama Tuhan Allah kita, kita tidak akan sengsara. Akan tetapi sekejap saja perhatian dan fokus kita beralih dari Allah, maka kita akan langsung merasakan kesengsaraan tersebut.
Marilah kita bersama-sama saling menguatkan agar kita terhindar dari maut dan janganlah kita bersedih atas kesengsaraan kita, namun bertobatlah dan introspeksi diri kita akan segala perbuatan kita yang congkak, niscaya kita tidak akan merasa sengsara lagi.
Berkat Tuhan selalu beserta kita semua sekarang dan selamanya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar