Selasa, 24 Desember 2013

Merendahkan diri untuk ditinggikan...

"Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan" (Lukas 14:11).

Shalom sahabat terkasih dalam Kristus.
Rendah diri merupakan kata yang tidak asing lagi bagi telinga kita. Namun, siapakah yang bersedia merendahkan diri? Manusia dipenuhi oleh sesuatu yang disebut ego. Adanya ego membuat manusia tidak mampu merendahkan diri.
Lalu maksud dari ajakan Tuhan untuk merendahkan diri itu apa?

Dalam dunia pendidikan seringkali kita diajarkan untuk rendah hati, bukan rendah diri. Dunia pendidikan justru tidak memperbolehkan untuk rendah diri karena sama dengan tidak menghargai martabat pribadi sendiri. Pada pelajaran moral seringkali mengajarkan agar seseorang tidak rendah diri karena akan mematikan rasa percaya diri. Memang hal itu betul, namun juga tidak betul. 

Dengan adanya pembentukan mental pendidikan yang tidak mengajarkan kerendahan diri, banyak lulusan pendidikan tinggi yang makin banyak mengenyam tingkat pendidikan semakin meninggikan diri dan merasa paling pintar. Dengan meninggikan diri, manusia cenderung tidak mau berbagi maupun merasakan dan berempati dengan sesamanya yang di bawahnya.
Tuhan Yesus mengajarkan untuk selalu rendah diri dengan harapan agar manusia dapat menekan ego sehingga mau berbaur dengan sesamanya yang kurang beruntung. Merendahkan diri tidak selamanya merugikan loh. Dengan merendahkan diri, kita dapat belajar menguasai ego kita sekaligus menahan nafsu untuk selalu minta dipuji dan dihormati oleh orang lain secara sengaja alias gila hormat. Merendahkan diri dapat membuat kita menyadari bahwa kita manusia yang tidak mampu sesuatu dan Tuhanlah yang mampu segalanya.

Segala yang kita peroleh bukanlah karena kekuatan dan usaha kita, melainkan merupakan sepenuhnya kasih karunia berkatdari Tuhan. Oleh karena itu, tidak ada hak kita untuk meninggikan diri. Tuhan Yesus pun merendahkan diri dengan lahir sebagai anak tukang kayu di keluarga yang tidak kaya hingga lahir di kandang hewan. Justru dengan merendahkan diri, Allah Bapa meninggikan Yesus. Jika Tuhan Yesus meninggikan diri, tidak mungkin Ia mau dilahirkan di keluarga sederhana dan lahir di kandang hewan. Tuhan Yesus sendiri memberikan teladan bahwa segala yang diperoleh manusia merupakan semata karena belas kasihan dari Allah Bapa. Dengan merendahkan diri, maka sesama kita akan dapat melihat kelebihan dan kebaikan kita sehingga ia akan meninggikan kita secara tidak langsung.

Marilah kita meneladani Tuhan Yesus yang rela merendahkan diri lahir di kandang hewan demi mengerti makna belas kasih kepada sesama. Dengan merendahkan diri, kita dapat belajar menghargai orang lain sehingga pada akhirnya sesama kita yang melihat kelebihan kita akan meninggikan diri kita.
Damai Natal selalu beserta kita sekarang dan selamanya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar