Sabtu, 28 Desember 2013

Menjerit saat tertindas? Pasti! Mencari Tuhan saat tertindas? Jarang!

"Orang menjerit oleh karena banyaknya penindasan, berteriak minta tolong oleh karena kekerasan orang-orang yang berkuasa; tetapi orang tidak bertanya: Di mana Allah, yang membuat aku, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam." (Ayub 35:9-10).

Shalom saudara terkasih dalam Kristus.
Kali ini ada baiknya kita merefleksi sejenak tentang relasi kita dengan Allah. Manusia kerap mengumpat, menjerit kesal, marah saat tertimpa masalah. Manusia tidak pernah mencari Allah, hanya menyalahkan Allah dan mempertanyakan kebijakan-Nya. Memang hal tersebut manusiawi, namun akankah lebih baik jika kita berusaha untuk mencoba mencari Tuhan ketika kita tertimpa masalah.

Seringkali kita lihat di berita-berita, para korban bencana alam menjerit-jerit dengan tangisan memilukan karena kehilangan harta benda, dan bahkan mungkin anggota keluarganya. Banyak dari mereka mempertanyakan alasan Tuhan Allah mendatangkan bencana tersebut. Namun tanpa kita sadari, teriakan mereka adalah teriakan yang kosong. Teriakan tersebut adalah teriakan putus asa yang hampa tanpa makna, bukan teriakan introspeksi dan pertobatan kepada Tuhan.

"Ketika itu orang menjerit, tetapi Ia tidak menjawab, oleh karena kecongkakan orang-orang jahat. Sungguh, teriakan yang kosong tidak didengar Allah dan tidak dihiraukan oleh Yang Maha Kuasa." (Ayub 35:12-13). Ketika kita berteriak kepada Allah atas tindasan yang kita alami, sebaiknya kita sambil mengintrospeksi diri apakah kita telah bertindak sesuai perintah Allah selama ini ataukah kita berlaku congkak di mata-Nya. Tuhan tidak pernah tidur. Tuhan selalu melihat dan memperhatikan kita. Tindasan yang kita terima mungkin merupakan cara Allah memberi kita peringatan agar kita tidak jatuh lebih dalam kepada dosa yang membawa kepada maut.

Dalam segala tindasan dan cobaan, berat maupun ringan, ada baiknya kita tetap mencari Tuhan. Seringkali kita berusaha meninggalkan Tuhan ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan. Saat kita kecewa atas kehidupan, pekerjaan, teman, keluarga, jemaat gereja, maupun diri kita sendiri, kita sering ngomel dan menjerit tidak puas. Kita sering merasa tidak adil dan mempertanyakan Allah. Namun, pernahkah kita mencari Allah kita? Mencari Allah berarti kita merenungi kembali perbuatan kita selama ini apakah sudah sesuai dengan ajaran cinta kasih-Nya? Mencari Allah bukan berarti berteriak menjerit kepada Allah.
Saat teriakan kita belum dijawabdan didengarkan, ada kalanya mungkin teriakan kita tersebut adalah teriakan yang hampa, teriakan seenak hati, teriakan manusiawi yang maunya enak tanpa bekerja keras.

Marilah kita sama-sama membiasakan diri mencari Tuhan Allah kita terlebih dahulu di saat kita tertimpa masalah agar jeritan kita bukanlah jeritan kosong yang keluar dari mulut kita yang congkak di mata Tuhan.
Berkat Tuhan selalu bersama kita. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar