"....penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." (Yohanes 11:4).
Shalom saudara-saudari terkasih dalam Kristus.
Topik yang akan dibahas kali ini mengenai seberapa besar cinta Allah kepada ciptaan-Nya.
Kita pasti sering berpikir, jika Allah mencintai ciptaan-Nya, untuk apakah ada kemiskinan? Untuk apakah ada kesengsaraan dan ketidak-adilan di dunia ini? Tidakkah lebih mudah bagi manusia untuk percaya dan berbakti kepada-Nya jika dunia ini aman tentram bahagia?
Mungkin pemikiran manusia adalah begitu, yaitu pikiran duniawi, sedangkan apa yang dilihat Allah berbeda dengan dunia. Dalam Yohanes 9:1-3 terdapat percakapan singkat antara Yesus dengan murid-Nya mengenai mengapa terdapat orang yang terlahir buta. Di sana murid Yesus menanyakan kesalahan siapakah yang ditanggung oleh orang buta tersebut. Akan tetapi Yesus menjawab bahwa itu bukan kesalahan siapa-siapa, adanya hal itu adalah karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam orang buta tersebut.
Kita tidak dapat memungkiri bahwa manusia memiliki sifat seeing is believing, yaitu jika kita tidak melihat maka kita sulit untuk percaya. Jika di dunia ini tidak ada kesengsaraan, kemiskinan, dan ketidak-adilan, dengan apakah Tuhan Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia agar manusia dapat kembali kepada jalan kebenaran? Akankah manusia mau percaya akan adanya Tuhan Allah yang maha baik?
Tidak dapat kita pungkiri bahwa keadaan yang serasa aneh tersebut justru dijadikan sebagai lahan untuk menyatakan kebesaran Tuhan. Jika di Calcuta tidak ada kemiskinan sama sekali, akankah muncul Bunda Teresa yang mengenalkan ajaran kasih Kristus terhadap sesama manusia tanpa pandang bulu? Jika Nick Vujicic terlahir sempurna, akankah ada manusia yang tersentuh dengan kebesaran anugerah dan kasih dari Tuhan Allah kita?
Mengapa Tuhan kita membutuhkan penyataan kasih? Sebab manusia telah jatuh ke dalam dosa sejak awal mereka dilahirkan. Manusia adalah lemah dan selalu jatuh ke dalam percobaan yang diberikan oleh Iblis seizin Tuhan. Manusia tidak mau tahu maksud dan tujuan mereka diciptakan oleh pencipta-Nya, manusia tidak pernah mencari tahu tujuan hidup yang telah ditetapkan oleh penciptanya sejak mereka dalam kandungan ibu mereka.
Memang jalan pikiran Tuhan tidak akan dapat kita logika, hanya dapat kita imani dengan tulus. Selama kita mau percaya kepada-Nya, yang berarti juga melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka kita akan senantiasa memperoleh hidup yang kekal.
Marilah kita selalu berdoa dan meminta penguatan kepada Tuhan kita agar kita mengerti tujuan hidup kita, siapa tahu kita merupakan alat bagi Tuhan untuk menyatakan kuasa kasih-Nya di lahan kemiskinan, kesengsaraan, dan ketidak-adilan tersebut.
Kasih karunia dan damai Tuhan kita selalu beserta kita semua. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar