"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." (Lukas 12:15).
Shalom saudara-saudari dalam Kristus.
Kali ini yang ingin disampaikan adalah pesan agar kita tidak tamak.
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari rasa ingin dihargai. Meskipun banyak cara agar manusia mendapat penghargaan dan pengakuan dari sesamanya, kita seringkali menggunakan ukuran duniawi, yaitu harta kekayaan, dalam memperoleh pengakuan dari sesama. Semakin kayak seseorang, maka perkataannya akan didengarkan, cara berpakaiannya akan ditiru, dan dapat berbuat seenaknya sendiri. Uang dianggap dapat menyelesaikan segalanya. Oleh karena itulah, manusia mulai tamak. Manusia mulai tidak mudah puas akan kekayaan yang diperolehnya dari Tuhan mereka!
Tuhan Yesus selalu mengingatkan agar janganlah memelihara ketamakan akan harta duniawi karena hidup manusia tidaklah bergantung pada harta kekayaan, melainkan bergantung pada kasih karunia Bapa. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa manusia tidak akan pernah lepas dari harta duniawi sekalipun hidup mereka sudah berkelimangan harta. Banyak pengusaha saling claim bahkan saling membunuh untuk dapat memperoleh tender project trilliunan.
Yang masih hangat adalah perebutan harta warisan pahlawan apartheid, Nelson Mandela, oleh kedua anak perempuannya meskipun mereka sudah memiliki bisnis pribadi yang tergolong sukses.
Sampai taraf manakah manusia dapat puas akan hartanya? Tidak takutkah kita akan murka Allah? Kita selalu memikirkan harta, harta, dan harta. Kita takut kehilangan harta kita sehingga kita bekerja keras membanting tulang. Kita selalu melihat ke atas, ingin seperti orang yang lebih kaya, hati kita penuh ketamakan. Kita lupa akan Tuhan kita.
Banyak pengusaha yang dulunya sukses mengalami kebangkrutan dan mengakhiri hidup mereka akibat ketamakan hati pengusaha yang lain. Dapatkah kita menjadi seperti Ayub jika suatu saat segala harta kita diminta kembali oleh Allah? Akankah kita tetap beriman?
Berdoalah kepada Tuhan agar kita diberi kekuatan untuk menahan hawa nafsu ketamakan dalam hati kita. Hendaklah kita mencukupkan diri atas penghasilan yang kita terima. Dan mintalah kepada Tuhan hati yang tetap teguh percaya akan segala rencana-Nya. Jika kita tetap setia hingga akhir, maka segala milik kita akan dilipat-gandakan oleh Tuhan kita.
Semoga kita dapat mulai belajar untuk tidak tamak dalam harta duniawi. Tuhan beserta kita sekarang dan selamanya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar