Rabu, 26 November 2014

Hikmah tanpa ketekunan kepada Tuhan adalah sia-sia

1 Raja-raja 11:9-11  Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya,
dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN.
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: "Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu.

Shalom saudara-saudari terkasih dalam Kristus.
Dalam sejarah kitab suci dikatakan tidak ada lagi orang sebelum dan sesudah Salomo yang lahir lebih bijaksana dan berhikmat selain Salomo. Namun hikmat dan bijaksana jija tanpa disertai dengan ketekunan dan keintiman hubungan dengan Tuhan adalah sampah yang tidak berarti lagi.

Dalam perikop di atas dapat kita lihat bahwa raja yang paling bijaksana dan berhikmat seperti Salomo pun akan terjatuh ke dalam dosa berhala jika tidak bertekun dalam Tuhan Allah. Salomo lebih mencintai istri-istrinya daripada Tuhan. Istri-istri Salomo merupakan berhala bagi Salomo karena mereka membawa hati Salomo berpindah ke allah lain selain Allah Bapa. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Salomo mulai mengendorkan hubungannya dengan Allah. Merasa memiliki hikmat dan kebijaksanaan dari Allah membuat Salomo buta arah dan kehilangan tujuan hidup, yaitu Allah sendiri.

Jika Salomo yang berhikmat dan bijaksana seperti itu saja dapat jatuh ke dalam dosa berhala, bagaimana dengan kita yang adalah manusia biasa?
Tentu saja kita lebih mudah jatuh ke dalam dosa berhala. Meminta hikmat dan kebijaksanaan dari Tuhan tidaklah salah, justru sangat dianjurkan, akan tetapi begitu Tuhan memberikan hikmat kebijaksanaan yang kita butuhkan, maka tidak selayaknya kita mulai meninggalka. Tuhan dan berpaling kepada allah yang lain.

Bersekutu dengan Tuhan secara terus menerus sangatlah dibutuhkan dalam menjaga kehidupan kita agar kelak kita tidak berbuat dosa yang dipandang hina di mata Tuhan.
Marilah kita berusaha setekun mungkin untuk tetap bersandar pada Tuhan meskipun kita telah menerima kebijaksanaan dan hikmat daripada Tuhan Allah sendiri.

Berkat Tuhan selalu beserta kita sekalian. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar