Kamis, 13 November 2014

Apakah Allah sekarang adalah sama dengan Allah yang dulu?

"Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah......" (Maleakhi 3:6a)

Shalom saudara-saudari terkasih dalam Kristus.
Banyak dari kita yang tentunya telah mengetahui bahwa kita memiliki Allah yang kekal dan maha kuasa. Namun pernahkah kita menyadari apakah Allah yang kita sembah itu berubah dari masa ke masa?

Bila kita lihat pada perjanjian lama, Allah terkesan sangat keras! Peraturan harus dengan ketat dituruti dan diikuti oleh umat-Nya. Barangsiapa yang tidak mengikuti perintah-Nya akan dimusnahkan (baca: dibunuh). Akan tetapi, murka Allah pada perjanjian lama dapat diredam dengan persembahan yang layak.

Kontras dengan perjanjian baru, Allah digambarkan Tuhan Yesus sebagai Allah yang maha kasih. Ajaran Tuhan Yesus merupakan ajaran cinta kasih. Tuhan Yesus pun mengatakan bahwa Ia tinggal dalam Bapa dan Bapa ada di dalam Dia. Apa yang diinginkan Bapa adalah yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Pada perjanjian baru, Allah tidak serta-merta memusnahkan barangsiapa yang melanggar dan menyelewengkan hukum Taurat.

Nah, apakah Allah kita berubah?
Sekali-kali TIDAK! Allah tidak pernah berubah! Allah kita dulu, sekarang, dan selama-lamanya adalah Allah yang sama dan tidak akan pernah berubah.
Lalu, apakah yang membuat perbedaan antara sikap Allah menghadapi orang Israel pada zaman perjanjian lama dengan perjanjian baru?

Jawabnya adalah TUHAN YESUS!
Tuhan Yesus adalah Anak Domba Allah, yang dikurbankan sebagai pengganti dan penebus dosa kita.
Allah kita tetaplah Allah yang sama, yang akan murka dan membinasakan umat-Nya yang tidak menuruti hukum Allah. Akan tetapi, Tuhan Yesus menjadi jembatan dan perantara manusia dengan Allah, menjadi Anak Domba Allah yang dikurbankan untuk menebus dosa manusia, untuk meredam amarah Allah.

Setiap kali berbuat dosa, Tuhan Yesus menjadi kurban penebusan bagi kita untuk meredam amarah Allah kepada kita sehingga kita memperoleh kesempatan untuk bertobat tanpa harus mengalami kebinasaan.

JESUS is TRUE REDEEMER!

Maka dari itu, masihkah kita tidak sadar diri dan terus-menerus berbuat dosa?
ataukah kita menyesal dan mau memperbaiki diri dan kembali kepada Tuhan yang senantiasa membuka lebar kedua tangan-Nya untuk menerima kita?

Berkat Kristus selalu beserta kita sekarang dan selamanya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar