Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! - dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu. (Yeh 3:18).
Shalom saudara-saudari terkasih dalam Kristus.
Kali ini mari kita pelajari makna saling menegor, mengingatkan, dan memperhatikan.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, tentu tidak terlepas dari masyarakat, baik orang yang kita kenal maupun yang tidak kita kenal.
Bagaimana kita bersikap dan bertindak?
Kita tahu bahwa sebagai umat Kristiani, kita dituntut oleh Tuhan untuk saling mengasihi sesama kita (ingat hukum kasih yang ke-2? Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri). Siapakah sesama kita? Apakah hanya orang yang kita kenal saja?
Sesama kita adalah semua orang di sekitar kita tanpa memandang apakah kita mengenalnya atau tidak, tanpa memandang apakah kita menyukainya atau tidak.
Menegor/mengingatkan orang yang kita kenal merupakan hal yang wajar, namun Allah menuntut kita lebih lagi, yaitu menegor dan mengingatkan semua orang atas kesalahan mereka, terlepas kita kenal atau tidak kenal.
Memang hal itu terdengar tidak masuk akal (hal yang bodoh) untuk dilakukan, tapi itulah pemikiran Allah yang berbeda dengan pemikiran manusia.
Lihatlah Yehezkiel, yang ditunjuk Allah sebagai penjaga Israel. Apakah Yehezkiel kenal semua orang Israel? Tentu tidak.
Apakah Yehezkiel, meskipun dipilih Allah, mampu dengan mudah menjaga dan menegor umat Israel? Tentu tidak. (Yeh 3: 7-8).
Akan tetapi, Allah mewajibkan Yehezkiel untuk menegor dan mengingatkan seluruh orang Israel atas segala kesalahannya dan kembali kepada kebenaran. Jika Yehezkiel tidak mengingatkan orang yang melakukan kejahatan akan kejahatannya sehingga orang itu mati karena kejahatannya, maka Allah akan menuntut pertanggungan jawab kepada Yehezkiel (Yeh 3: 18-21).
Kita sering melihat orang lain melakukan hal jahat kepada orang lain, akan tetapi jarang kita menegor/mengingatkan orang itu akan perbuatannya dengan alasan bahwa kita tidak kenal orang itu. Sikap cuek dan masa bodoh kepada orang lain atas kejahatannya itu merupakan sikap yang salah dan Allah akan menuntut pertanggungan jawab kepada kita. Mengapa?
Karena Tuhan meminta kita untuk mencintai sesama kita (semua orang) seperti diri kita sendiri. Apakah kita mau melihat diri kita mati karena kejahatan kita? Tentu tidak kan?
Terlebih lagi kita sebagai umat Kristiani diwajibkan untuk mengenal Tuhan lebih dalam lagi melalui teladan dan ajaran-Nya sehingga kita akan lebih mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat.
Menegor/mengingatkan di sini lebih kepada sikap ramah, jangan membentak atau memerintah dengan nada sok. Niscaya orang tersebut akan terselamatkan hidupnya.
Mari kita belajar untuk peduli dan tidak cuek terhadap orang lain di sekitar kita.
Mari saling menegor dan mengingatkan agar kita sama-sama memperoleh keselamatan.
Berkat Tuhan selalu beserta kita. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar