Rabu, 17 Juli 2013

Mengumpulkan harta? Contohlah dari semut...

"Si semut yang kecil buat apakah kamu pada musim panas kumpul rejeki?"
Siapa yang tak kenal dengat penggalan lirik lagu si semut ini? Semua pasti tahu dong lagu ini bercerita tentang semut. Lalu, mengapa kita membahas semut?

Hai sobat terkasih dalam Kristus, bukan si semut yang akan kita bahas kali ini, melainkan mengenai cara hidup semut dan hal mengumpulkan harta.
Semua pasti sudah tahu bagaimana cara hidup semut kecil ini. Yap, mereka selalu berkoloni dan bahu-membahu dalam hal mengumpulkan harta (makanan) dan dilakukan di musim panas untuk mengatasi musim dingin. Tidak pernah sekalipun ada semut kecil yang keluar sendirian dan berusaha untuk mengambil dan mengumpulkan rejeki untuk dirinya sendiri. Bagaimana dengan manusia?

Kita sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna tak jarang kalah dengan metode dari semut kecil ini. Kita cenderung individualis dalam mengumpulkan rejeki. Perebutan harta dalam suatu keluarga inti pun tak jarang terjadi. Malukah kita?
Banyak orang yang tidak pernah merasa malu dalam memperebutkan harta dengan sesamanya, bahkan dengan anggota keluarganya sendiri. Mengumpulkan harta demi masa depan memang tidak ada salahnya, bahkan dirasa perlu sehingga masa depan kita lebih terjamin. Namun ada batasannya dalam mengumpulkan harta tersebut. Janganlah kita tamak dan sangat individualis.
Belajarlah dari semut!!!

Semut kecil berkoloni dan bersama-sama mengumpulkan makanan demi dipergunakan secara bersama-sama pula. Mereka belum tentu terlahir dari induk yang sama. Mereka belum tentu dari satu keluarga yang sama, namun rasa gotong-royong dan kekompakan mereka sudah tidak perlu diragukan lagi. Mereka mencari, mengumpulkan, dan menggunakan rejeki secara bersama-sama. Tidak pernah kita melihat semut-semut kecil ini saling memperebutkan rejeki, tidak pernah hitung-hitungan. Suka duka dijalani bersama. Kita kalah dari semut kecil ini.

Hal mengumpulkan harta juga pernah dibahas oleh Tuhan Yesus. Dalam Matius 6:19-21 diceritakan bahwa Tuhan mengajarkan agar jangan mengumpulkan harta di bumi sebab di bumi ngengat dan pencuri dapat merusak dan merebut harta itu, namun kumpulkanlah harta di Surga dimana tidak ada ngengat maupun pencuri. Dengan kata lain, kumpulkanlah harta di Surga yang merupakan upah dari kasih kepada sesama dengan membagikan hartamu demi kepentingan sesama kita yang kekurangan.
Sama halnya dengan semut, mereka akan selalu menggunakan rejeki yang mereka kumpulkan secara bersama-sama tanpa memperhitungkan intensitas kinerja masing-masing semut. Mungkin ada semut yang hanya menikmati rejeki yang dikumpulkan oleh semut lainnya, namun tidak ada iri hati dari semut lainnya karena mereka adalah makhluk yang paling menjunjung tinggi kerja sama.

Dengan belajar dari semut, hendaklah kita belajar agar tidak mengumpulkan harta demi diri kita sendiri secara egois, namun dengan membaginya kepada sesama kita yang kekurangan. Sebab seperti kata Tuhan Yesus:"Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Matius 6:21), sehingga jika kita mau membagi harta kita dengan sesama kita berarti hati kita tidak lagi berada dalam harta tersebut, melainkan berada dalam kasih terhadap sesama kita. Dan upah dari Kasih adalah keselamatan dan kehidupan kekal di Surga.

Marilah kita menjadi kaya di dalam Surga. Kumpulkanlah harta di Surga yang tidak akan dapat dihancurkan ngengat dan tidak dapat dibobol pencuri.
Berkat Tuhan selalu bersama kita semua. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar