Kamis, 11 Juli 2013

Bekerja untuk hidup atau Hidup untuk bekerja?

Shalom sobat terkasih dalam Kristus!!!
Bagaimana kabar kalian semua? Apakah saya mendengar kabar suka cita dalam hidup anda sekalian?

Senang sekali saya masih dapat bernafas hingga hari ini dan mampu membagi kabar gembira kepada sobat sekalian. Syukur kepada Allah.

Topik kita kali ini adalah kalimat pertentangan yang selalu menjadi bahan pikiran orang-orang. Yap, hidup untuk bekerja atau bekerja untuk hidup. Sepintas kalimat ini terdengar mirip, namun memiliki makna yang sangat berbeda bila kita telaah lebih lanjut. Tapi yang akan kita bahas di sini bukanlah jenis kalimatnya karena saya bukan guru bahasa Indonesia hehehehe...

Okay, back to topic. Di zaman serba maju seperti sekarang ini kehidupan semakin sulit untuk dijalani. Perekonomian semakin merosot, harga-harga melambung, dan berbagai macam kesulitan ekonomi lainnya. Hal tersebut memaksa kita untuk bekerja pintar dan bekerja ekstra keras agar kita dapat mempertahankan kehidupan kita.
Manusia sering terlarut dalam pekerjaannya hingga melupakan suatu pribadi yang selalu mampu dan bersedia menopang kita, yaitu Tuhan. Semakin sulitnya kehidupan perekonomian semakin membuat manusia terlarut dalam pekerjaannya dan semakin sedikit waktu yang diluangkan untuk berkomunikasi dengan Tuhan, penyedia semesta alam. Posisi Tuhan Yesus seakan-akan digeser oleh tuhan baru manusia yaitu uang. Memang benar dalam dunia ini, uang adalah materi paling dominan dan paling diakui dan dibutuhkan oleh manusia. Uang merupakan satu-satunya benda yang mampu mengontrol penciptanya sendiri yaitu manusia. Begitu hebatnya uang hingga nyawa manusia pun tidak berarti di mata uang.

Namun kita perlu sadari bahwa ada satu pribadi yang sangat agung dimana tidak akan pernah dapat dikendalikan oleh ciptaan-Nya, yaitu Tuhan kita Yesus Kristus. Uang memang kita butuhkan di kehidupan di dunia tapi hanyalah bersifat sementara. Hidup manusia di dunia ini hanyalah bersifat sementara. Seperti yang kita ketahui, sekumpulan manusia yang beriman kepada Tuhan di dunia ini diistilahkan sebagai "gereja mengembara". Kita semua adalah pengembara yang hanya tinggal sementara di dunia ini sehingga sangat tidak bijak apabila kita mengejar kesenangan dan kepuasan yang sementara di dunia ini. Bekerjalah untuk hidup, jangan hidup untuk bekerja mengejar harta duniawi yang sementara.

Bekerja, seperti yang tertera pada judul kali ini, dimaksudkan sebagai bekerja mengejar materi duniawi yaitu uang. Tuhan Yesus sendiri mengajarkan kepada kita dalam injil Yohanes:"Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan materai-Nya." (Yoh 6:27). Akankah kita mengejar makanan yang akan dapat binasa? Ataukah kita mengejar makanan kekal?

Lalu, seperti apakah pekerjaan yang dikehendaki Allah? Tuhan Yesus menjawabnya dalam Kitab Yohanes 6:29, yaitu "inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah". Ini artinya kita diharapkan percaya kepada segala perkataan, pengajaran, dan janji Tuhan Yesus. Janganlah kita menambah waktu kita untuk bekerja yang tidak dikehendaki Allah. Hendaknya kita justru lebih meluangkan waktu untuk mengerti dan memahami segala pengajaran, janji, dan perintah Allah dalam menanggapi kehidupan dunia yang semakin tidak menentu ini.

Marilah kita sama-sama belajar untuk mengerti dan memahami pekerjaan yang Tuhan inginkan untuk kita lakukan sehingga kita tidak lagi hidup untuk bekerja sebagai budak harta duniawi melainkan bekerja untuk hidup yang kekal kelak di perhentian kita yang terakhir bersama dengan Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar