Rabu, 17 Juli 2013

Hal mengikut Yesus, harus jual semua harta??

"Juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di Sorga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku". 

Demikianlah jawaban Yesus kepada seseorang yang bertanya kepada-Nya cara memperoleh hidup yang kekal.
Memang terlihat  ekstrim dan sangat tidak masuk akal bagi kita jika dinalar dengan logika. Mana mungkin dalam kehidupan di dunia yang sekarang ini, kita diminta menjual segala yang kita miliki demi mengikut Yesus.

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, perlu kita sadari bahwa dalam membaca dan menangkap arti dari setiap perkataan dan ajaran Yesus dibutuhkan tidak hanya nalar dan logika, melainkan hati dan pemahaman serta tuntunan Roh Kudus. Oleh sebab itu, sangatlah dianjurkan untuk selalu bersekutu dengan Tuhan sebelum membaca kitab suci dan membentuk suatu persekutuan dengan sesama orang percaya guna saling menukar pikiran.

Maksud dari jawaban Yesus di atas bukanlah semata-mata kita diminta untuk menjual segala kekayaan kita hingga kita tidak mempunyai apa-apa lagi di dunia. Yang diminta Tuhan adalah agar kita "menjual harta" kita, yaitu mengurangi fokus kita terhadap sesuatu harta duniawi yang sangat menyita waktu kita sehari-hari, dan pergi mengikut Yesus dengan meluangkan waktu demi mendengarkan dan memahami maksud ajaran Yesus serta melaksanakannya.
Menjual semua harta berarti membuat kita untuk meninggalkan aktivitas yang berlebihan akan sesuatu hal duniawi yang selama ini kita dewakan seperti pekerjaan, main game online, membaca komik atau novel, menonton film, dan lainnya. 

Eiittsss, tapi lagi-lagi jangan salah menafsirkan. Maksudnya bukan benar-benar meninggalkan loh ya, tetapi mengurangi waktu dan fokus utama kita. Kita ubah arah fokus utama kita dari segala hal duniawi tersebut menuju ke Tuhan Yesus sebagai fokus utama hidup kita. Dengan menjadikan Tuhan Yesus sebagai fokus hidup kita maka hidup kita akan senantiasa berjalan sesuai dengan ajaran dan perintah-Nya yang akhirnya akan menuju ke kehidupan yang kekal di Sorga bersama Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

Kita tidak perlu menjual semua harta benda kita dan mengikut Yesus dengan menjadi biarawan / biarawati kecuali itu memang panggilan hidup kita yang dari Tuhan. Meskipun Tuhan Yesus berkata:"Alangkah susahnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah" (Lukas 18:24-25), kita tidak perlu berkecil hati. Itu merupakan teguran untuk mengingatkan kita agar kita tidak menjadi budak harta dan budak uang karena seseorang hamba tidak akan mampu melayani 2 tuan (yaitu mamon dan Allah). Tuhan mengajak kita agar menjadi hamba Tuhan dan bukan menjadi budak mamon (hal duniawi).

Lalu apakah orang kaya tidak akan masuk Sorga? Salah! Tuhan tidak pernah melihat harta, penampilan, wajah, dan ciri fisik manusia. Tuhan melihat hati. Sehingga atas hal tersebut, Tuhan memberi janji:"Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah." (Lukas 18:27). Hal tersebut merupakan suatu kelegaan kepada orang kaya asalkan ia mau untuk mengubah fokusnya dari mengejar harta kekayaan semata menjadi fokus pada perintah dan ajaran Tuhan Yesus.

Mari kita belajar untuk mengubah fokus kita dari hal-hal duniawi menuju kepada Tuhan Yesus sebagai fokus utama hidup kita. Mengumpulkan harta boleh, tapi jangan sampai menjadi budak uang dan jangan sampai hal itu menjadi fokus utama hidup kita.
Tuhan memberkati kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar