Selasa, 23 Juli 2013

Ketika harapan terasa tak kunjung datang, tetap bertekun!!!

Halo sobat terkasih dalam Kristus, bagaimana kabar kalian?
Semoga Suka cita hadir di tempat kita semua...

Ngomong-ngomong tentang suka cita, kita semua pasti akan merasa bahagia dan bersuka cita jika harapan yang kita tunggu telah terlihat jelas dan terkabulkan... (Pasti dong).
Nah, bagaimanakah jika harapan tersebut tak kunjung tiba? Apakah kita harus putus asa?

Kita semua tahu dan sering mendengar nasihat bahwa Tuhan pasti mengabulkan segalanya indah pada waktu-Nya. Waktu Tuhan tidak sama dengan waktu manusia. Namun kita perlu dalami juga apakah harapan dan keinginan kita itu baik adanya ataukah hanya keinginan duniawi sematanyang didorong oleh nafsu yang sementara?

Bagi kita yang ingin agar layak disebut sebagai anak-anak Allah harus mengetahui harapan apa sih yang kita inginkan yang sesuai dengan kehendak Allah. Harapan itu adalah harapan akan kehidupan kekal di Surga sehingga mengambil bagian dalam Kerajaan Allah. Namun agar harapan tersebut dapat menjadi nyata tidaklah mudah. Namun kita harus dapat tetap memperjuangkannya agar mendapatkan kemuliaan tersebut. Mengapa?

Rasul Paulus mengatakan kepada umat di Roma,"Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita." (Roma 8:18). Memang kita masih belum dapat bukti konkret yang kasat mata dengan apa itu kehidupan kekal. Banyak pihak yang tidak mempercayai kehidupan kekal setelah kematian. Namun harapan untuk mendapat kehidupan kekal tersebut harus tetap berkobar. Jangan karena tidak adanya bukti konkret akan harapan tersebut, kita jadi mulai tidak bertekun dalam menjalankan perintah Kasih.

Rasul Paulus pun mengatakan bahwa pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya. Dari sana kita dapat menarik kesimpulan, tidak sia-sialah kita berbagi kasih sambil mengharapkan bagian yang kekal kelak di Surga meskipun kita belum pernah melihat Surga. "Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun." (Roma 8:25).

Setelah mengenali harapan kita, sudah selayaknya kita akan bertekun dalam menantikan harapan tersebut. Bertekun dalam kasih, bertekun dalam menghadapi kesulitan duniawi sambil tetap bersandar pada rencana Allah yang indah dan tepat waktu bagi kita yang mengasihi-Nya. Dalam Roma 8:28-30 dapat kita lihat bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya supaya Ia, Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka jugalah yang dibenarkan-Nya, dan mereka yang dibenarkan-Nya itu juga yang dimuliakan-Nya. Maka dari itu, tetaplah bertekun dalam pengharapan Anak Allah.

Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar