Salam sejahtera beserta kita semua.
Topik kali ini yang akan dibahas adalah mengenai membayar pajak. Hayooo, siapa yang sudah masuk kategori subyek pajak? Apakah kita telah melaporkan pajak sesuai dengan yang sebenarnya? Ataukah kita masih menutupi dan merahasiakan sebagian?
Seperti yang kita ketahui, pajak adalah pungutan yang bersifat wajib dan mengikat yang dilakukan dan ditetapkan oleh negara kepada warga negara yang termasuk subyek pajak sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku di Masing-masing negara.
Pajak digunakan oleh pemerintah untuk memperbaiki fasilitas umum demi kepentingan dan kemajuan bersama. Secara teori, pajak adalah sesuatu yang baik dan sangat berguna bagi kehidupan bernegara. Namun, pada prakteknya sudah menjadi rahasia umum jika terdapat beberapa oknum yang berusaha melakukan penyelewengan terhadap penggunaan dan hakekat pajak tersebut sehingga pemerataan kesejahteraan rakyat susah tercapai. Hal tersebut membuat krisis kepercayaan wajib pajak terhadap fungsi dan kaidah pajak itu sendiri sehingga banyak dari wajib pajak yang berusaha menghindari pajak dengan berbagai cara.
Melihat kondisi tersebut, bagaimanakah sikap kita sebagai anak Allah? Apakah kita ikut-ikut kelakuan duniawi yang salah? Bagaimanakah pesan Tuhan tentang membayar pajak?
Sejatinya, pajak itu bukanlah sesuatu hal yang baru. Pajak sudah ada sejak masa Tuhan Yesus. Tuhan Yesus saja membayar pajak loh. Dalam Matius 17:24-27 diceritakan bahwa Yesus memberi teladan kepada semua orang agar membayar bea.
Para orang Farisi pun sempat berusaha mencobai Tuhan dengan pertanyaan mengenai apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar. Dan dengan penuh hikmat dan kuasa Allah, Tuhan Yesus mampu menjawab segala cobaan dengan menyatakan:"Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." (Matius 22:21).
Jadi sejatinya Tuhan sudah mengajarkan kepada kita untuk membayar pajak dengan apa adanya tanpa menutupi pajak tersebut karena pajak merupakan kewajiban kita terhadap negara. Bila kita tidak dapat memenuhi kewajiban kita kepada manusia yang nampak, bagaimana mungkin kita dapat memenuhi kewajiban kita kepada Allah Bapa di Surga yang tak tampak?
Janganlah menghakimi orang lain dengan berpikiran bahwa pajak pasti diselewengkan atau dikorupsi. Tetap penuhi kewajiban kita dan biarkan Allah yang bekerja atas itu. Jika kita tidak membayar pajak ke negara, apakah bedanya kita dengan para koruptor? Kita sama-sama tidak melaksanakan ajaran Tuhan kita.
Mari kita tetap membawa dan mencerminkan Tuhan Yesus di tengah kehidupan kita dengan berpatok pada ajaran-Nya tanpa mengikuti kebiasaan dunia.
Berkat Tuhan selalu beserta kita. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar