Minggu, 03 Agustus 2014

Berdoa, Bersyukur, dan Berbagi

Matius 14:19  Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.

Shalom saudara-saudari terkasih dalam Yesus.
Kali ini saya ingin mensharingkan hal yang saya dapat dari homili pastur di paroki saya.
Jika di adat jawa, ada 3B yang sangat ditekankan kepentingannya yaitu bibit, bobot, bebet, maka dalam ajaran Kristiani pun ada 3B yang wajib dilakukan oleh kita sebagai murid Tuhan, yaitu: berdoa, bersyukur, dan berbagi.
Berdoa pasti kita lakukan sebagai pengakuan atas iman kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berdoa juga berarti berkomunikasi dengan Tuhan, entah itu untuk meminta sesuatu atau sekedar curhat.
Bersyukur adalah tahap berikutnya dari berdoa. Kita patut mensyukuri apa yang ada pada kita yang telah diberikan oleh Tuhan. Bersyukur juga atas apa yang tidak kita punya karena mungkin jika Tuhan memberikannya kepada kita maka kita tidak menjadi seperti kita sekarang.
Langkah berikutnya yang susah untuk dilakukan adalah berbagi. Manusia cenderung menutup diri dari tindakan berbagi terutama jika harus berbagi dengan orang lain yang tidak dikenal. Manusia cenderung berbagi hanya kepada yang mereka kenal dan mereka cintai.

Tuhan Yesus mengajarkan para murid untuk hidup saling berbagi di tengah ketidak-punyaan mereka. Tuhan bahkan melakukan 3B tadi ketika akan memberi makan kepada 5000 orang. Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa untuk makanan yang boleh ada dan mengucap syukur kepada Allah Bapa atas ketersediaan makanan tersebut. Dan yang paling mengagumkan adalah B yang terakhir, yaitu berbagi. Di dalam serba keterbatasan makanan itu, Tuhan Yesus memilih untuk berbagi kepada banyak orang yang mungkin baru pertama kali dijumpai.
Dengan penuh kasih, Tuhan Yesus berbagi apa yang Ia miliki meskipun terbatas. Dan atas hal tersebut, Allah Bapa berkenan dan mencukupkan mereka semua.

Kita sepatutnya mencontoh Tuhan Yesus dalam hal berbagi. Justru di dalam keterbatasan itulah makna berbagi kepada sesama lebih berharga dan mengena daripada berbagi di dalam kelimpahan.
Jangan takut menjadi semakin kekurangan dengan berbagi kepada sesama karena apa yang kita punya adalah milik Tuhan sendiri yang dititipkan kepada kita untuk diolah.

Mari kita sama-sama bertekun diri dalam melaksanakan 3B tadi, yaitu berdoa, bersyukur, dan berbagi.
Kiranya berkat Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar