Senin, 18 Agustus 2014

Belum paham fitur canggih

Efesus 6:11, 16-17  Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah.

Shalom sahabat terkasih dalam Kristus.
Telepon genggam canggih, mobil canggih, komputer canggih, dan smart house pun sekarang banyak menghiasi pemandangan di lingkungan masyarakat kita. Namun jika kita perhatikan secara seksama, lebih dari separuh pengguna dan pemilik tidak mrngerti cara memakai fitur canggih tersebut meskipun mereka tahu akan keberadaan fitur canggih tersebut.

Sama halnya dengan kita. Kita telah diperlengkapi fitur canggih dan terhebat oleh Tuhan untuk menangkal godaan dan jerumusan iblis. Kita tahu akan adanya fitur itu namun kita tidak bisa, tidak tahu, atau bahkan tidak mau menggunakan fitur canggih tersebut sehingga kita sering terjatuh ke dalam dosa.
Jika tidak dapat menggunakan fitur tersebut dengan baik, kita tidak ada bedanya dengan orang awam yang belum mengenal Tuhan, tidak ada yang menonjol yang dapat dibanggakan.

Mari kita bersama belajar cara menggunakan fitur canggih tersebut agar kita menjadi pribadi yang lebih baik di mata Tuhan.
Berkat Tuhan selalu beserta kita sekarang dan selamanya. Amin.

Kamis, 14 Agustus 2014

Less talk, do more

Pengkhotbah 5:3  (5-2) Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan.

Shalom saudara terkasih dalam Kristus.
Kita mengenal peribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Sepertinya peribahasa tersebut mengena sekali pada kehidupan manusia. Kita tahu bahwa semakin manusia banyak bicara maka semakin menandakan bahwa ia tidak bijak. Orang pandai dapat mengendalikan emosi dan selalu sedikit bicara, banyak bertindak.

Kita seringkali melihat para wakil rakyat hanya mengobral janji. Mereka banyak bicara dan berkoar program mereka, namun ketika mereka terpilih, program tinggalah mimpi dan omongan belaka.
Hendaklah kita menjadi manusia bijak yang tidak terlalu menyibukkan diri dalam satu fokus tindakan dan pekerjaan sehingga melupakan waktu untuk bersekutu dengan Tuhan.
Kita yakin bahwa Allah Bapa kita adalah pemilik segala sesuatu yang ada di dunia, namun mengapa kita sering tidak mau bersekutu dengan-Nya? Bukankah dengan bersekutu pada pihak yang benar dan besar maka kita juga akan menjadi benar dan besar?

Sama pula seperti artis yang sok intelek dengan banyak berbicara dengan melebih-lebihkan istilah yang bagi mereka pun tidak pernah didengar. Banyak perkataan mereka yang merupakan percakapan bodoh yang hanya ditertawakan orang banyak.
Begitu pula kita sebagai umat Kristiani, hendaknya kita lebih menunjukkan ajaran Tuhan melalui perbuatan dan bukan hanya melalui ceramah, kotbah yang berapi-api, dan seminar yang hingar bingar. Karena hal yang seperti itu merupakan percakapan bodoh!

Less talk, do more.
Percuma saja berkoar-koar mewartakan injil di depan ribuan jemaat jika kehidupan kita tidak mencerminkan apa yang kita wartakan. Kita mungkin terlalu sibuk dengan pekerjaan, sekolah, tugas, dan sebagainya sehingga tidak punya waktu untuk merealisasikan segala ajaran Tuhan yang kita kotbahkan, kita serukan, dan kita wartakan sendiri.
Jika kita tidak dapat memberi contoh tindakan nyata, bagaimana orang lain yang belum mengenal Yesus dan belum mengikuti-Nya dapat yakin dan percaya?

Mariilah kita minta kekuatan kepada Tuhan agar membuat kita tidak hanya banyak bicara melainkan bertindak nyata agar kita tidak menghasilkan percakapan sia-sia dan tiada guna.
Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

Senin, 11 Agustus 2014

Tiada yang mustahil bagi Allah

Yeremia 32:17  Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apa pun yang mustahil untuk-Mu!

Tiada yang mustahil bagi Allah, Amin saudara-saudari?
Sungguh ironis sekali sebab meskipun banyak yang mengatakan Amin terhadap ajakan dan pertanyaan tersebut, masih banyak orang yang belum sepenuhnya percaya kepada Tuhan dan berusaha untuk melakukan apa yang Tuhan minta.

Banyak orang percaya bahwa ia dapat menyelesaikan suatu perkara baik di kantor maupun di kehidupan sosial keluarga dengan pertolongan Tuhan, namun mereka setengah hati memperjuangkan hal itu.
Tuhan tidak menjanjikan kehidupan yang nyaman, namun Tuhan menjanjikan satu hal yang pasti, yaitu tidak ada yang mustahil bagi Allah.

Sharing berikut ini merupakan gambaran nyata bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah:
Seorang karyawati di sebuah perusahaan mendapati anak buahnya mengundurkan diri tanpa pemberitahuan sehingga pekerjaan tersebut tidak ada yang dapat menangani. Rekan satu tim karyawati tersebut tidak ada yang mampu mengambil alih pekerjaan tersebut. Karena karyawati tersebut bertanggung jawab langsung kepada atasan, maka ia mengambil alih pekerjaan yang ditinggalkan anak buahnya itu.
Karena menumpuknya pekerjaan yang ditinggal dan saat itu sehabis liburan panjang, maka terbengkalailah pekerjaan inti karyawati itu.
Ketika deadline mendekat, karyawati tersebut sempat galau dan bingung karena masih banyak hal yang harus diselesaikan dan umumnya tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Maka berdoa dan berserahlah ia kepada Allah Bapa. Ia tetap akan berusaha sekuat mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggungannya sekaligus berserah kepada Tuhan.
Pada malam sebelum batas terakhir tenggat waktu penyelesaian pekerjaan, karyawati itu mendapatkan pencerahan dari saudaranya yang intinya mengajarkan bahwa kerjakanlah pekerjaan yang menumpuk itu berdasarkan tingkat urgency nya. Buat perencanaan dan alur dari kerjaan itu sehingga tidak saling menunggu. Maka mulailah karyawati itu membuat perencanaan tentang apa yang akan ia lakukan esok.
Tibalah hari H pengumpulan pekerjaan. Keajaiban pun terjadi! Tuhan membantu melancarkan segala pekerjaannya. Seluruh tanggungan kerjaan terselesaikan tepat waktu. Para rekan kerja pun tiba-tiba dapat saling mendukung dan mudah diajak kerja sama sehingga perasaan lega dan puas didapat oleh karyawati itu.
Lalu ingatlah ia akan permohonannya kepada Allah dan ia pun semakin yakin bahwa tiada yang mustahil bagi Allah Bapa kita. Yang penting adalah kita percaya dan mau untuk melaksanakan dan menjalaninya sekuat tenaga.

Kita pun dalam kehidupan nyata baik dalam pendidikan maupun dunia kerja akan sering menghadapi beban berat yang seakan jika kita pikirkan dan rencanakan akan terasa mustahil dapat selesai dengan cepat dan tepat waktu. Namun kita harus ingat bahwa kita punya Allah yang maha Kuasa. Allah sanggup menyelesaikan segala perkara. Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Dan kita sebagai umat Kristiani yang menyembah Allah harus yakin bahwa Allah kita sanggup mengatasi segala masalah. Kita hanya perlu datang kepada-Nya, memohon kepada-Nya, berserah kepada-Nya, percaya kepada-Nya, dan melaksanakan perintah dan arahan dari-Nya. Niscaya segala masalah kita akan ditanggung-Nya dan diselesaikan oleh-Nya dengan cara yang ajaib.

Berkat Tuhan selalu beserta kita sekarang dan selamanya. Amin.

Minggu, 10 Agustus 2014

Raja yang senantiasa menjaga

Mazmur 121:7  TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.

Shalom saudara-saudari terkasih dalam Kristus.
Jika kita melihat pada kerajaan manusia, bawahanlah yang selalu bertugas menjaga sang raja, ratu, permaisuri, pangeran, dan putri kerajaan. Tidak demikian dalam Kerajaan Allah. Allah sebagai raja dalam kerajaan tersebut justru senantiasa menjaga jiwa dan memberikan keamanan dan keselamatan kepada warga negara kerajaan-Nya. Tuhan tidak tanggung-tanggung dalam menjaga keselamatan pengikut-Nya. Namun satu hal yang Ia minta dari kita, yaitu setia dan percaya kepada-Nya dengan selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Namun seringkali kita selalu lupa diri dan menganggap bahwa Allah wajib menjaga kita dan pasti menyelamatkan kita. Kita bagaikan bawahan yang lupa diri dan memanfaatkan kasih pemimpin kita.
Bagaimanakah perasaan kita jika bawahan kita tidak peduli kepada usaha kita dalam mensejahterahkan mereka? Bagaimanakah kita bertindak terhadap bawahan yang lupa diri? Tentu kita dongkol dan menegor dengan keras, bahkan mungkin akan memecat!

Namun tidak bagi Allah. Tuhan tetap senantiasa menjadi raja yang mengayomi, menjaga, dan menyelamatkan warga negara kerajaan-Nya sebab kasih Tuhan tak terbatas.

Sebagai penutup, penulis akan memberikan suatu sharing nyata mengenai kenyataan Tuhan dalam menjaga manusia:
Kota Surabaya merupakan kota besar di Indonesia. Dengan tingkat kesulitan ekonomi yang tinggi ini, tingkat kejahatan juga semakin meningkat sehingga membuat kota tersebut tidak lagi nyaman jika lalai dalam mengunci pintu.
Suatu malam, ada seorang wanita yang lupa mengunci pintu rumahnya sehingga akses ke dalam rumah semua terbuka. Saat hampir tengah malam mengantuklah wanita tersebut dan berbaring di ranjangnya. Namun, wanita tersebut tidak dapat langsung tidur seperti biasanya. Ada perasaan aneh dan tidak tenang dalam hatinya. Awalnya ia mengira mungkin ia terlalu memikirkan pekerjaan yang harus ia lakukan esok hari sehingga ia memutuskan untuk menyerahkannya kepada Tuhan.
Ketika ia berusaha untuk tidur, maka terdengarlah bunyi metal berkali-kali tiada henti. Ketika wanita itu terbangun, berhentilah bunyi metal itu. Kemudian kembalilah ia ke tempat tidur untuk melanjutkan tidurnya. Namun lagi-lagi bunyi metal itu berbunyi terus menerus. Maka bangunlah wanita itu dan mencoba menerka apakah itu suatu tanda yang ingin ditunjukkan Tuhan.
Maka bergegaslah wanita itu memeriksa segala yang di rumahnya dan memang benar ia lupa mengunci pintu akses ke dalam rumahnya. Bersyukurlah ia kepada Allah yang masih menjaga jiwanya dengan mengingatkan untuk mengunci pintu rumahnya.
Setelah semua pintu terkunci, masuklah ia ke dalam kamar dan bunyi metal itu sudah tiada dan pikirannya pun tenang dan suasana kamar menjadi sejuk dan mendukungnya untuk tidur dan istirahat.

Melalui sharing nyata itu, dapat kita petik bahwa dalam hal sepele saja Tuhan selalu senantiasa menjaga keselamatan jiwa kita manusia ciptaan-Nya.
Marilah kita belajar untuk lebih bersyukur atas penjagaan Tuhan.
Berkat Tuhan selalu beserta kita. Amin.

Jumat, 08 Agustus 2014

Diingat oleh Tuhan

Lukas 12:6  Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dari padanya yang dilupakan Allah,

Shalom saudara-saudari terkasih dalam Kristus.
Selalu diperhatikan dan diingat oleh orang lain merupakan keinginan kita semua. Hati ini sangat bahagia jika diperhatikan, dijaga, dan diingat oleh orang lain, apalagi jika diperhatikan, dijaga, dan diingat oleh Tuhan kita!

Kita sering lupa dan merasa bahwa tidak ada satupun yang memperhatikan kita. Namun kita seharusnya yakin bahwa Allah Bapa kita di surga selalu mengingat kita dan tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan Yesus pun berkata bahwa Ia akan senantiasa menyertai kita hingga akhir zaman. Bodohlah kita yang berani menganggap bahwa Tuhan ingkar janji!

Sebagai penguat rohani, ada sharing yang menunjukkan bahwa Tuhan tidak melupakan umat ciptaan-Nya:
Ada remaja kelas 1 SMA, namun sifatnya masih seperti anak kecil. Meskipun demikian, ia rajin ke gereja dan tidak pernah melewatkan seluruh ibadah kecuali ada hal yang tidak dapat dihindari. Suatu ketika di sekolahnya mewajibkan seluruh murid untuk membawa Alkitab. Guru kelasnya tidak mengingatkan ke dalam buku tugas.
Hari pun berlarut hingga malam dan remaja ini pun telah bersiap tidur. Ia lupa menaruh Alkitab ke dalam tasnya karena di dalam buku tugas siswa tidak tercatat bahwa harus membawa Alkitab.
Lewat tengah malam, remaja itu terbangun secara tiba-tiba. Lalu ia ke toilet karena mungkin ia terbangun karena kebelet. Di tengah kondisinya yang masih setengah sadar, ia berjalan ke arah meja dan mengambil Alkitab dan memasukkannya ke dalam tas. Dan hari esoknya ia terhindar dari hukuman tidak membawa Alkitab.
Sepulang sekolah, remaja itu menceritakan kepada ibunya dengan berkata: "ma, aku hari ini diselamatkan oleh Tuhan Yesus.". Si ibu pun ingin tahu bagaimana bisa. Remaja itu menceritakan bahwa semalam ia lupa memasukkan Alkitab ke dalam tasnya dan untung Tuhan menggerakkannya menuju meja dan memasukkan Alkitab ke dalam tas sehingga ia terhindar dari hukuman. Dengan lembut, sang ibu berkata:" kalau hal menyelamatkan, Tuhan sudah sejak lama menyelamatkan kita dari dosa. Peristiwa yang kamu alami ini merupakan bukti bahwa Tuhan mengingat kamu meskipun kamu sering lupa kepada Tuhan.".
Remaja itupun gembira karena menyadari hal tersebut.

Tuhan tidak pernah melupakan ciptaan-Nya. Berbahagialah kita yang indah dan menarik di mata Tuhan sehingga kita tidak akan terlupakan. Bagaimana menjadi indah dan menarik di mata Tuhan?
Tuhan tidak melihat rupa dan penampilan, melainkan hati. Bentuklah hati kita seindah mungkin dengan melakukan tindakan yang berkenan di hati Tuhan. Tindakan yang berkenan di hati Tuhan adalah yang seturut firman-Nya, yaitu ajaran kasih.

Marilah kita berlomba-lomba untuk tampil cantik, indah, dan menarik di mata Tuhan.
BErkat Tuhan selalu beserta kita. Halleluya!

Kamis, 07 Agustus 2014

Serahkanlah bebanmu pada Yesus dan percayalah

Matius 11:28  Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Shalom saudara-saudari dalam Kristus.
Petikan ayat di atas tidaklah asing bagi kita. Ayat tersebut merupakan penghiburan dari Allah bagi kita semua.
Tuhan paling mengerti beban berat yang kita alami dalam kehidupan ini karena Yesus sendiri telah menjadi manusia dan mengalami sendiri apa yang dirasakan manusia. Jika kita memiliki iman dan kepercayaan sebesar biji sesawi saja maka segala perkara akan diselesaikan dengan baik oleh Tuhan. Serahkan semua perkaramu dan berdoalah kepada Tuhan dan dengan penuh iman menjalani apa yang baik di mata Tuhan.

Sharing kisah nyata berikut ini dapat menjadi penguat iman:
Ada seorang pegawai wanita bekerja sebagai penanggung jawab sebagai bagian stock gudang. Seperti kebiasaan tiap akhir bulan dilakukan penghitungan fisik barang dan dilakukan pencatatan. Kebetulan hari esoknya ada libur hari besar bersama selama seminggu sehingga para personel gudang tidak masuk namun alur barang masih tetap jalan. Setelah masuk, pegawai wanita tersebut tidak melakukan penghitungan fisik seperti yang telah diinstruksikan oleh atasannya. Ia telah lalai dalam kepatuhan. Suatu ketika dilakukan pengecekan acak atas catatan barang dengan stok fisik barang dan hasilnya barang tersebut menghilang. Maka takutlah ia dan dengan mengajak seluruh tim gudang untuk melakukan pemeriksaan ulang hingga seharian namun masih belum menemukan jawabannya.
Selama semalaman staff tersebut kebingungan dan tidak tenang hatinya. Lalu ingatlah ia akan renungan malam yang ia baca agar menyerahkan sepenuhnya masalah kita kepada Tuhan dan tetap dengan iman mempercayai bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan anak-Nya. Maka berdoa dan berserahlah staff itu kepada Tuhan dan mempercayai rancangan Tuhan.
Keesokan harinya pencarian barang tersebut pun dilakukan dan Puji Tuhan, barang tersebut pun diketahui telah salah dikirimkan.

Tuhan menggunakan cara yang unik dalam meringankan beban kita sekaligus mengajarkan kita agar berserah dan bersandar pada-Nya. Kita boleh memohon namun kita harus tetap menyerahkan wewenang tersebut ke dalam rencana-Nya karena hal pengabulan doa merupakan hak Tuhan.

Semoga dengan ini, kita semakin percaya dan beriman kepada Tuhan.
Berkat Tuhan selalu beserta kita semua. Amin.

Rabu, 06 Agustus 2014

Kesabaran dalam membimbing

2 Timotius 2:24-25  sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,

Shalom saudara-saudari terkasih dalam Kristus.
Kesabaran adalah hal yang susah untuk selalu dimiliki oleh manusia. Bahkan ada kalimat tenar yang mengatakan bahwa kesabaran manusia ada batasnya.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesabaran sangat dibutuhkan dalam hal mengajar dan belajar, terutama pada orang yang bebal dan suka melawan jika diajarkan sesuatu yang benar.

Berikut adalah sharing nyata mengenai kesabaran dalam mengajar dan kasih:
Ada seorang gadis yang sudah menginjak masa dewasa namun memiliki sifat seperti anak kecil yang bandel dan susah dinasihati. Ia cenderung melawan jika kelakuan dan pendapatnya disalahkan (padahal memang salah). Ia cenderung ingin menang sendiri dan tidak mau mengakui kesalahannya. Egonya sangat tinggi dan selalu berpikir bahwa itu hal yang pantas sebagai konsultan profesional agar kemampuannya tidak diragukan klien.
Suatu hari ia melakukan kesalahan dan dinasihati oleh pacarnya, namun ego dan keprofesionalisme yang berlebihan membuatnya melawan dan balik mempersalahkan orang lain. Bertengkar hebatlah dia dan pacarnya. Hal itu berulang terus hingga bekerja serasa tidak nyaman dan menjemukan.
Mengetahui bahwa wanita ini suka melawan dan bebal, sang kekasih mengambil pendekatan lain sesuai dengan ajaran kitab suci, yaitu sabar dan penuh kasih. Dengan sabar dan penuh kasih, sang kekasih mengajarkan dan menanamkan ajaran Tuhan Yesus. Ia tidak memarahi si wanita ketika melakukan kesalahan dalam bersosialisasi maupun bekerja, namun menasihati dengan penuh kasih dan sabar.
Pertengkaran pun mulai terhindarkan. Tindakan sang kekasih membuka mata si wanita bahwa dalam menanamkan sesuatu pada orang bebal memerlukan kesabaran selalu yang didampingi oleh kasih.
Mulai saat itu, wanita tersebut mulai merubah sikap dan cara bertindak meskipun masih sering lepas kontrol dan memarahi staffnya jika melakukan kesalahan kecil. Meskipun pekerjaan belum terbilang mulus dan lancar, namun wanita tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan kasih dan kesabaran yang selalu ditanamkan oleh sang kekasih yang juga merupakan pimpinan perusahaan.

Dari sharing di atas dapat kita lihat bahwa dalam menghadapi orang bebal dan suka melawan, dibutuhkan pendekatan yang penuh kesabaran dan kasih. Karena jika tidak sabar dan dilakukan dengan sindiran, teguran, dan amarah, maka akan berujung pada sakit hati dan ketidak harmonisan hubungan, baik bermasyarakat maupun lingkungan kerja.
Sama halnya dengan mendidik anak. Anak kecil identik dengan sifat bandel dan suka melawan. Sebagai orang tua yang baik harus membimbing, mendampingi, dan mengajarkan hal yang benar dan baik dengan sabar dan penuh kasih.
Doakanlah sesama kita yang masih keras hatinya dan bebal agar Tuhan membantunya dan janganlah patah semangat dalam mengajarkan kebenaran dengan penuh kesabaran dan kasih.

Tuhan Yesus pun dengan sabar dan penuh kasih mengajar murid-murid. Dapat dilihat dalam kisah dimana para murid mempertanyakan siapa yang terbesar di antara mereka. Banyak murid yang mudah emosi dan merasa paling benar, namun Yesus tidak menegur dengan keras. Justru Yesus menjawabnya dengan sabar dan menggunakan jawaban lembut dan terkadang kembali melontarkan pertanyaan kepada murid-murid guna membantu para murid mendapatkan jawaban kebenaran yang dibutuhkan.

Mari kita sama-sama menanamkan benih baik dan kasih yang penuh kesabaran dalam mengajar orang yang bebal. Jangan patah semangat jika orang yang kita kasihi tersebut belum mau mendengarkan nasihat yang benar.
Berkat Tuhan selalu beserta kita. Amin.

Senin, 04 Agustus 2014

Putih bersih dan polos

Matius 18:3-4  lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.

Shalom saudara-saudari terkasih dalam Kristus.
Menjadi putih bersih dan polos layaknya lembaran yang baru memang terdengar mustahil. Kita sering berpikir bahwa ketika manusia sudah terjun dalam masyarakat maka lembaran kita tidak lagi putih bersih dan polos layaknya anak kecil.

Tuhan Yesus memberi contoh bahwa kita hendaknya seperti anak kecil untuk mendapatkan kebahagiaan kekal, bukan berarti kita harus meniru gaya anak kecil yang tidak memikirkan apa-apa. Yang dikehendaki-Nya adalah kita merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil yang tidak memiliki prasangka buruk, pikiran kotor, dan niat jahat. Anak kecil sangatlah polos. Mereka tidak tahu tindakan jahat, mereka tidak rasis, mereka tidak memfitnah, mereka tidak berbohong, mereka tidak egois. Mereka penuh keingin tahuan, mereka penuh belas kasih, solidaritas ke sesama, mereka penuh ketulusan, dan mereka sangat polos. Lingkungan masyarakatlah yang membuat anak kecil berubah.

Sama halnya dengan manusia. Tuhan tidak pernah menciptakan manusia yang jahat, berpikiran negatif, egois, sombong, dan rasis. Jatuhnya manusia ke dalam dosa merupakan suatu event dimana manusia mulai timbul pikiran jahat, prasangka buruk, pikiran negatif, iri hati, sombong, dengki, dan egois.
Namun, bukan berarti kita tidak dapat memutihkan kembali lembaran hidup kita. Dengan percaya kepada Yesus dan memberikan diri kita untuk dibabtis, lembaran hidup kita telah diputihkan kembali dengan darah Kristus, hanya kita saja yang tidak terpikirkan hingga ke sana.

Setiap kali berbuat dosa, segeralah memohon ampun. Allah Bapa tidak hitungan dalam membuka pintu ampun. Akan tetapi kita juga jangan terlalu memanfaatkan kebaikan dan ketulusan Allah. Janganlah mencobai Tuhan Allah kita.
Jika kita memohon petunjuk dan peringatan keras dari Tuhan ketika kita jatuh ke dalam dosa, maka Tuhan akan memberikannya kepada kita sehingga setiap kali kita akan jatuh ke dalam dosa yang serupa, kita akan ingat bahwa hal tersebut dibenci Allah dan mendatangkan petaka.

Mari kita bersama-sama saling mendoakan sesama agar kita selalu diteguhkan dalam hidup di dunia ini.
Berkat Tuhan selalu beserta kita. Amin.

Minggu, 03 Agustus 2014

Berdoa, Bersyukur, dan Berbagi

Matius 14:19  Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.

Shalom saudara-saudari terkasih dalam Yesus.
Kali ini saya ingin mensharingkan hal yang saya dapat dari homili pastur di paroki saya.
Jika di adat jawa, ada 3B yang sangat ditekankan kepentingannya yaitu bibit, bobot, bebet, maka dalam ajaran Kristiani pun ada 3B yang wajib dilakukan oleh kita sebagai murid Tuhan, yaitu: berdoa, bersyukur, dan berbagi.
Berdoa pasti kita lakukan sebagai pengakuan atas iman kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berdoa juga berarti berkomunikasi dengan Tuhan, entah itu untuk meminta sesuatu atau sekedar curhat.
Bersyukur adalah tahap berikutnya dari berdoa. Kita patut mensyukuri apa yang ada pada kita yang telah diberikan oleh Tuhan. Bersyukur juga atas apa yang tidak kita punya karena mungkin jika Tuhan memberikannya kepada kita maka kita tidak menjadi seperti kita sekarang.
Langkah berikutnya yang susah untuk dilakukan adalah berbagi. Manusia cenderung menutup diri dari tindakan berbagi terutama jika harus berbagi dengan orang lain yang tidak dikenal. Manusia cenderung berbagi hanya kepada yang mereka kenal dan mereka cintai.

Tuhan Yesus mengajarkan para murid untuk hidup saling berbagi di tengah ketidak-punyaan mereka. Tuhan bahkan melakukan 3B tadi ketika akan memberi makan kepada 5000 orang. Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa untuk makanan yang boleh ada dan mengucap syukur kepada Allah Bapa atas ketersediaan makanan tersebut. Dan yang paling mengagumkan adalah B yang terakhir, yaitu berbagi. Di dalam serba keterbatasan makanan itu, Tuhan Yesus memilih untuk berbagi kepada banyak orang yang mungkin baru pertama kali dijumpai.
Dengan penuh kasih, Tuhan Yesus berbagi apa yang Ia miliki meskipun terbatas. Dan atas hal tersebut, Allah Bapa berkenan dan mencukupkan mereka semua.

Kita sepatutnya mencontoh Tuhan Yesus dalam hal berbagi. Justru di dalam keterbatasan itulah makna berbagi kepada sesama lebih berharga dan mengena daripada berbagi di dalam kelimpahan.
Jangan takut menjadi semakin kekurangan dengan berbagi kepada sesama karena apa yang kita punya adalah milik Tuhan sendiri yang dititipkan kepada kita untuk diolah.

Mari kita sama-sama bertekun diri dalam melaksanakan 3B tadi, yaitu berdoa, bersyukur, dan berbagi.
Kiranya berkat Tuhan kita Yesus Kristus selalu beserta kita. Amin.

Sabtu, 02 Agustus 2014

Menjadikan yang baik dari yang buruk

Roma 7:19-20  Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.
Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.

Shalom saudara-saudari terkasih dalam Kristus.
Kali ini saya ingin mengajak kita sama-sama menghayati perbuatan dan kejadian yang kita alami selama ini. Sudah bukan rahasia lagi jika di dalam hidup ini, manusia akan mengalami hal yang baik dan yang buruk, melakukan hal yang baik dan hal yang buruk. Maksud hati ingin berbuat balik, tubuh malah melakukan sebaliknya yaitu berbuat jahat.
Namun, bukan Tuhan namanya jika tidak dapat melakukan sesuatu.

Tuhan dapat menciptakan kejadian yang indah dari hal yang buruk. Mampukah kita membuat sesuatu dari makanan yang gosong? Dapatkah kita menciptakan sesuatu dari barang yang sudah hancur?
Tidak demikian dalam Tuhan. Allah yang Maha Kuasa mampu menciptakan hal yang indah dari kejadian buruk yang menimpa manusia.

Saya ingin sharing kejadian simple yang mencerminkan hal itu:
Hari ini saya sekeluarga berencana merayakan hari ulang tahun adik saya. Kebetulan jatuh pada hari Sabtu, hari dimana selalu ada acara keluarga. Rencana sudah matang dan sudah direncanakan waktu, tempat, dan peserta pesta ulang tahun tersebut. Namun rencana tinggal rencana, hingga 2 jam sebelum acara, mama saya masih belum melakukan reservasi di tempat tersebut. Saya mengusulkan untuk melakukan reservasi melalui telepon, namun mama saya menolak ide tersebut dan memutuskan untuk datang langsung ke lokasi 1 jam sebelum acara dimulai. Saya sempat dongkol dan memutuskan untuk tidak ikut campur dalam hal ini. Saya sempat berpikir: kok aneh sih mama ini. Ada cara mudah reservasi lewat telepon kok malah ingin cara repot?
Tibalah sejam sebelum acara dimulai, waktu yang sangat mendebarkan jika kita tidak dapat tempat untuk merayakan. Saya sudah takut sendiri, saya lupa menyerahkan hal ini kepada Tuhan. Saya lupa bahwa Tuhan dapat membuat rancangan indah dari kesalahan manusia.
Dan memang Tuhan berencana lain. Teman-teman adik saya tiba-tiba datang dan memberikan kejutan kepadanya tepat 30menit sebelum acara dimulai sehingga otomatis acara kami pun batal karena adik saya merayakannya dengan kejutan dari teman-temannya itu. Andaikata tadi saya memaksakan kehendak dengan cara reservasi melalui telepon, mungkin saya akan mendapat cacian dari pihak restoran karena membatalkannya.

Dalam sharing tersebut, kita dapat melihat bahwa manusia sering berpikir baik namun melakukan hal yang buruk. Manusia sering melupakan Tuhan dalam segala rencananya. Kita sering lupa bahwa Tuhanlah yang merencanakan segala hal dan dapat menimbulkan sesuatu yang indah dari kesalahan langkah yang diambil oleh manusia. Tuhan dapat melakukan hal yang indah dari kejadian yang kurang baik.

Marilah kita selalu berpikiran positif dalan menghadapi segala situasi yang tidak mengenakkan dan selalu berserah penuh serta percaya kepada rancangan-Nya yang selalu indah dan tak terpikirkan oleh manusia manapun.

Berkat Tuhan beserta kita selalu. Amin.

Jumat, 01 Agustus 2014

Pengabulan doa

Matius 7:7  "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu."

Shalom saudara terkasih dalam Kristus.
Allah Bapa adalah Bapa kita di Surga yang maha pengasih dan paling mengerti kebutuhan kita di dunia, amin?

Jika masih belum yakin, ada sharing yang pantas untuk disimak.
Pada hari ini kejadian menarik sekaligus mengkhawatirkan terjadi pada saya. Hari ini teman baik saya bersama pacar saya janjian berenang. Saya sempat khawatir karena pacar saya sehari sebelumnya telah bermain badminton dan kondisi tubuh agak pegal sedikit. Setelah hampir 4 jam berenang, mereka memutuskan mencari makan bersama saya juga. Kondisi saat itu sudah letih semua dan setelah makan, kami pun pulang ke tempat kami masing-masing.
Kondisi pacar saya itu sangat capai dan ngantuk sehingga dalam hati saya memohon kepada Tuhan agar melindungi perjalanannya.
Selang waktu 2 jam, dia belum tiba di rumah dan tidak dapat dihubungi hingga malam. Saya mulai khawatir. Namun saya ingat pesan darinya agar tidak berpikiran negatif. Saya pun membawa dalam doa kepada Tuhan agar menjauhkan dari hal yang buruk.
Tuhan sempat seolah memberi tahu bahwa pacar saya sedang dalam keadaan urgent dengan family sehingga tidak sempat memeriksa ke handphone nya. Namun saya masih belum cukup percaya. Akhirnya ketika saya meyakinkan diri untuk menyerahkan sepenuhnya kekhawatiran saya kepada Tuhan, akhirnya Tuhan menjawab permohonan doa saya dengan cara yang ajaib. Pacar saya menghubungi saya dan menceritakan semuanya. Saya pun lega.

Melalui sharing pengalaman hari ini di atas, dapat diketahui bahwa Tuhan mengerti apa yang kita butuhkan. Jika kita meminta dengan sangat, Tuhan akan memberikannya kepada kita. Kita hanya perlu memiliki hati yang taat dan percaya. Dalam sharing di atas, satu hal yang tidak patut diteladani yaitu rasa kurang percaya dan kurang berserah. Semakin kita kurang percaya maka semakin tinggi pula kecemasan kita. Tuhan pernah mengatakan bahwa dengan cemas tidak akan menambah sehasta saja usia kita. Oleh karena itu, kita harus dapat selalu menyerahkan segalanya sesuai dengan waktu Tuhan.

Kita boleh meminta, mencari, dan mengetuk, namun kita juga harus memberi hak kepada Tuhan untuk memberi apa yang kita panjatkan sesuai dengan waktu Tuhan.
Seluruh hal yang terjadi pada kita adalah merupakan  cara Tuhan mengajari kita demi menunjukkan betapa besar kuasa Allah dan betapa Tuhan mencintai kita dan mengerti apa yang kita butuhkan.

Marilah kita bersama-sama tumbuh dalam rohani kita. Tumbuh menjadi lebih perxaya dan berserah penuh kepada Tuhan. Biar Tuhan yang menjawab segala permohonan dan doa kita sesuai dengan waktu-Nya.

Berkat Tuhan beserta kita semua.