Jumat, 08 November 2013

Mengampuni sesama kita sebanyak 70 x 7 kali alias 490 kali doang kah?

"Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu". (Matius 6:14-15)

Shalom saudara-saudari terkasih dalam Kristus, gimana kabarnya?
Bahasan kali ini judulnya memang terkesan aneh. Mengampuni orang kok pake dihitung dengan rumus perkalian? 
Eits, tapi jangan salah ya... Itu jawaban yang keluar dari mulut Tuhan kita loh. Bukan berarti kita diajak mencatat dan mengingat segala kesalahan sesama kita dan ketika mencapai 490 kali, kita sudah tidak perlu mengampuni kesalahan sesama kita itu.
Tuhan Yesus ingin mengajarkan kepada kita agar selalu mengampuni kesalahan sesama kita jikalau kita ingin kesalahan kita yang tak terhitung banyaknya diampuni oleh Bapa kita yang ada di sorga. Dalam doa yang Tuhan ajarkan sendiri, yaitu doa "Bapa Kami" pun terkandung kalimat: "dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami...." (Lukas 11:4).

Lalu, bagaimana jika sesama kita itu berkali-kali berbuat salah kepada kita baik sengaja maupun tak sengaja? Apakah kita harus memaafkan sesama kita itu terus menerus?
Memang sering dalam kehidupan ini, semakin kita terlalu baik dan mudah memaafkan, semakin orang yang berbuat salah itu akan meremehkan dan mengulangi lagi bahkan memanfaatkan belas kasihan dan pengampunan kita itu untuk mengulangi kesalahannya lagi terhadap kita. Bagaimana cara kita menghadapinya?
Dalam Lukas 17:3-4 kita diperingatkan:"Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia".  Kita diperingatkan agar tidak menaruh dendam terhadap sesama kita yang selalu dan sering berbuat dosa dan kesalahan terhadap kita. Bahkan kita diminta untuk selalu menegor sesama kita yang berbuat salah itu berapa pun seringnya ia bersalah terhadap kita.

Janganlah kita marah dan jengkel maupun membenci sesama kita yang sering berbuat kesalahan itu, melainkan bencilah sifat dan dosa tersebut daripadanya. "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu" (Efesus 4:32). Jika kita membenci sesama kita karena kesalahannya kepada kita, itu berarti kita mengadilinya, dan mengadili adalah hak Tuhan yang tidak layak kita rebut.

Marilah kita selalu saling menegor sesama kita yang melakukan kesalahan dan salinglah kita mengampuni satu sama lain tanpa memperhitungkan dosa dan kesalahan sesama kita. Dengan begitu, kehidupan kita akan penuh dengan damai sejahtera dan suka cita.

Damai Tuhan kita selalu beserta kita, sekarang dan sampai selamanya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar