Jumat, 11 Mei 2018

Hati-Hati dalam Pengajaran Agama Sejak Dini kepada Anak-Anak

"Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya......" (Kej 3:6)


Hai semuanya!
Balik lagi bersama Mimin.

Kali ini Mimin ingin sekedar berbagi info saja, baik untuk guru sekolah minggu bagi anak kecil, maupun orang tua kristiani, agar berhati-hati dalam pengajaran agama sejak dini kepada anak-anak.

Mengapa?
Karena anak kecil daya tangkap dan daya ingatnya sangat bagus. Apapun yang ia terima sejak usia dini akan selalu melekat, baik secara sadar maupun tidak, hingga dewasa sehingga jika ada pengajaran yang "kurang tepat", entah itu untuk mempermudah pemahaman anak-anak atas agama kristiani maupun untuk alasan lain, maka pengajaran yang "kurang tepat" itu akan terus terbawa.

Contohnya?
Saat Mimin kecil, Mimin ingat guru sekolah minggu selalu mengenalkan Alkitab dengan cara yang menyenangkan karena dikemas dalam bentuk cerita dan diperagakan dengan gambar-gambar. 
Yang paling Mimin ingat hingga dewasa ini adalah perihal penggambaran "buah pengetahuan yang baik dan yang buruk", yang dimakan oleh Hawa.
Digambarkan oleh guru sekolah minggu Mimin, buah itu adalah apel. Bulat berwarna merah dengan rasa manis dan mudah digenggam. Padahal tidak ada penjelasan lengkap dan gamblang perihal ciri-ciri buah itu.

Memang "kurang tepat" tersebut tidak berdampak besar atau fatal, namun alangkah baiknya jika penyampaian ajaran agama tersebut dilakukan dengan benar (mengingat agama adalah hal yang sangat sensitif saat ini).
Jangan sampai penyampaian "kurang tepat" tersebut merambat ke hal-hal lain yang nantinya akan menyebabkan dampak fatal.

Mari lebih bijaksana.
Shalom.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar