Minggu, 06 Maret 2016

Dua Tipe Orang Berdosa dalam Perumpamaan Anak yang Hilang

"Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali." (Luk 15:31-32)


Shalom saudara-saudari terkasih dalam Kristus.
Kita semua tentu sudah sering mendengarkan perumpamaan tentang anak yang hilang kan?
Siapakah orang berdosa dalam perumpamaan itu?

Selama ini kita selalu berfokus pada "anak yang hilang" sebagai seorang yang berdosa, namun sadarkah kita bahwa dalam perumpamaan tentang anak yang hilang itu sebenarnya ada dua tipe orang berdosa?

 Mari kita bahas satu per satu mengenai tipe orang berdosa dalam perumpamaan tersebut:

1) Si Bungsu (anak yang hilang):
Kita sudah mengetahui bahwa fokus dari perumpamaan ini adalah si bungsu yang meminta sebagian harga dari bapanya yang menjadi hak warisnya. Kita sadar bahwa sejak awal si bungsu ini sudah berdosa karena ia meminta bagian yang seharusnya belum menjadi haknya (yaitu warisan). Dosanya bertambah ketika ia pergi menghamburkan harta tersebut dengan berfoya-foya di kota lain jauh dari bapanya tanpa mengindahkan bapanya~ (Luk 15:13)

Gambaran si bungsu ini mirip seperti kita manusia yang menggunakan "harta" (akal budi, kepandaian, rejeki, dan kekayaan alam) yang diberikan secara cuma-cuma oleh Bapa kita demi keuntungan pribadi dan menghabiskannya dengan hidup hedonisme yang berlebihan. Kita juga sering berbuat dosa dengan harta yang kita peroleh tersebut (dugem, minum minuman keras, mabuk, ke tempat pelacuran, dan sebagainya).

Namun dalam kisah selanjutnya, si bungsu mengalami kesusahan dan melarat serta hidup serba kekurangan. Pada saat itulah ia mengingat bapanya beserta para upahan yang mengikuti bapanya itu. Hidup bapanya dan para upahan bapanya jauh lebih enak daripada kondisinya, maka pada diri si bungsu timbul rasa ingin kembali kepada bapanya. 
"Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa." (Luk 15: 18-19)

Ungkapan si bungsu di atas secara tidak langsung merupakan ungkapan tobat kepada bapanya. Ia menyadari kesalahannya dan ingin kembali kepada bapanya, namun bukan lagi sebagai anak, melainkan sebagai upahan (pekerja). Ia merasa tidak layak dan berdosa kepada bapanya namun memberanikan diri untuk mengaku kesalahannya dan mau kembali kepada bapanya.
Sama seperti kita manusia berdosa. Saat kita menyadari akan segala dosa dan kesalahan kita kepada Bapa kita di surga, baiklah kita memiliki keberanian untuk kembali kepada Tuhan, mengakui segala kesalahan kita, dan mengikuti ajaran Tuhan (menjadi seorang upahan). 

Bagaimana reaksi sang ayah terhadap anaknya yang hilang tersebut?
Sang ayah ternyata terus menunggu kembalinya anaknya tersebut. Ia lari mengejar dan mendapati anaknya yang kembali tersebut meskipun masih jauh dan segera memeluk dan menciuminya. Melihat reaksi ayahnya itu, si bungsu mulai mengaku pertobatannya.
"Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya...." (Luk 15: 21-24)

Pada bagian tersebut kita melihat bahwa sang ayah selalu menantikan anaknya kembali dan sekembalinya anaknya itu, sang ayah berlari untuk menyambutnya.
Tuhan kita juga sama, Tuhan kita akan selalu berlari untuk mendapatkan kita saat kita mulai memutar jalan kita dan kembali kepada jalan yang benar.
Dan poin penting yang selalu tidak kita sadari adalah, pada bagian Luk 15:21-22, ketika si bungsu mulai menyatakan pertobatannya, belumlah sampai kata-kata "jadikan aku seorang upahan bapa", sang ayah sudah langsung meminta hamba-hambanya untuk memberikan kepada si bungsu segala yang terbaik.
Sama seperti Allah Bapa kita di surga. Saat manusia mengakui dosa dan melakukan pertobatan, seringkali kita menyatakan bahwa kita tidak pantas menjadi anak Allah dan pantasnya adalah sebagai hamba upahan saja. Namun, Bapa kita di surga selalu menganggap kita sebagai anak-Nya dan akan selalu bergembira ketika anak-Nya yang hilang tersebut kembali.

Oleh karena itu, setiap kita manusia janganlah pernah berpikiran sempit dengan mengakhiri hidup kita tatkala kita merasa jatuh ke dalam dosa yang paling parah. Beranikan diri untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan. Tuhan selalu membuka pintu pengampunan kepada setiap kita yang berdosa.

2) Si sulung (anak yang selalu mengikut dan menuruti sang ayah):
Si sulung adalah anak yang selalu taat dan menuruti sang ayah. Ia tidak pernah meninggalkan ayahnya. Lalu mengapa si sulung juga termasuk ke dalam tipe orang berdosa dalam perumpamaan ini? Karena ia marah dan iri hati ketika melihat belas kasihan sang ayah kepada adiknya.
"Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia." (Luk 15:28)

Si sulung tersebut dalam dunia ini adalah kita manusia yang dengan taat selalu menuruti perintah Tuhan dan berusaha tidak berbuat dosa dan hidup seturut ajaran Bapa di surga. Namun terkadang dalam diri kita ini merasa gereget dan iri ketika Tuhan memberi ampun kepada para pendosa. 

Si sulung dengan keras hati merasa bahwa yang berhak untuk tinggal dan bergembira dengan sang ayah adalah orang yang selalu menurutinya sehingga ia sangat kecewa begitu mendengarkan bahwa sang ayah melakukan perjamuan besar bagi adiknya yang telah menghamburkan harta dan berbuat dosa (Luk 15:30).

Sama halnya dengan kita manusia. Seringkali kita beranggapan bahwa orang yang berdosa berat tidak layak untuk mengambil bagian dalam kerajaan Allah. Kita secara sepihak melakukan vonis (judgement) kepada orang berdosa tersebut sehingga ketika kita melihat adanya pengampunan bagi orang yang berdosa berat, kita sering kecewa terhadap kepercayaan yang selama ini dianut.
Dengan pemikiran seperti itu, kita sendirilah yang berdosa. Mengapa?

Karena kita melupakan bahwa ajaran Tuhan Yesus adalah cinta kasih. Cinta kasih itu lemah lembut dan tidak keras hati dan mau mengampuni. Kita tidak boleh berpikir kolot dan berkeras hati bahwa orang yang berdosa berat tidak layak diampuni dan tidak layak mengambil bagian dalam keselamatan dari Bapa.

Bagaimana reaksi sang ayah kepada sifat si sulung?
Lagi-lagi sang ayah yang keluar menemui anaknya yang tidak mau masuk ke dalam rumahnya itu. Sang ayah mendapati anak sulungnya itu dan memberi pengertian kepada si sulung. (Luk 15:31-32).

Nah, tipe manakah diri kita di dunia ini?

Marilah kita selalu belajar membenahi diri dan memberanikan diri untuk memohon ampun kepada Tuhan Allah Bapa di surga ketika kita berbuat dosa. Dan selalu memohon kekuatan untuk mau mengampuni sesama kita.

Berkat Tuhan selalu beserta kita. Amin.

(big thanks to romo paroki St. Yakobus Citraland Surabaya atas homili dan penjelasan mengenai perumpamaan anak yang hilang ini, Minggu 6 Maret 2016. Tuhan memberkati)

1 komentar:

  1. http://nalurerenewws.blogspot.com/2018/09/taipanqq-jangan-salah-mengira-anda.html
    http://updatetaipanbiru.blogspot.com/2018/09/taipanqq-jangan-harap-bisa-ubah-8-hal.html


    Taipanbiru
    TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
    BandarQ
    AduQ
    Capsasusun
    Domino99
    Poker
    BandarPoker
    Sakong
    Bandar66

    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : E314EED5

    Daftar taipanqq

    Taipanqq

    taipanqq.com

    Agen BandarQ

    Kartu Online

    Taipan1945

    Judi Online

    AgenSakong

    BalasHapus