Jumat, 30 Januari 2015

Hukuman Tuhan tidak dapat dielakkan

"Kedahsyatan dan kengerian terjadi di negeri ini:
Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?" (Yeremia 5:30-31).

Shalom teman-teman terkasih dalam Kristus.
Kita tentu pernah menerima hukuman, baik dari orang tua kita, maupun dan guru kita. Mengapa kita dihukum? Tentu karena kita bertindak tidak pantas dan tidak selayaknya.
Apakah fungsi hukuman? Untuk mengajarkan kita hal yang benar oleh karena ketidak-tahuan kita sehingga membentuk pribadi kita menjadi pribadi yang baik.

Begitu pula dengan hukuman Tuhan. Mengapa Tuhan menghukum umat pilihan-Nya?
"Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu" (Yeremia 4:22).
Karena umat pilihan-Nya tidak mau mengerjakan hal yang baik melainkan gemar melakukan hal yang jahat. Akankah orang tua membiarkan anak kandungnya berbuat jahat? Tidakkah orang tua akan menarik anaknya dan mendidiknya agar kelak tidak menjadi suatu kebiasaan yang buruk?
Begitu pula dengan Tuhan.

Apa yang telah dilakukan manusia sehingga memantik dan mendatangkan hukuman dari Tuhan?
"..... Anak-anakmu telah meninggalkan Aku, dan bersumpah demi yang bukan allah. Setelah Aku mengenyangkan mereka, mereka berzinah dan bertemu ke rumah persundalan." (Yeremia 5:7).
Bagaimana perasaan kita jika orang yang selalu kita perhatikan justru berbalik terhadap kita dan melakukan dosa di depan kita? Tidakkah kita sedih dan ingin agar orang tersebut berbalik dari dosa mereka?
Berzinah dalam kutipan kitab Yeremia di atas jangan ditangkap artinya secara harafiah. kata berzinah di atas maksudnya adalah berbalik dari Allah dan melakukan hal yang berdosa dan keji di mata Tuhan.
Manusia melakukan hal yang jahat di mata Tuhan setelah Tuhan memenuhi dan melengkapi kebutuhan mereka. Itulah yang mendatangkan hukuman dari Tuhan yang tidak dapat dielakkan.

Kita mengenal bahwa Tuhan Allah kita adalah Bapa yang maha kasih dan maha murah, namun apakah yang membuat Tuhan tidak mengurungkan niat-Nya untuk mendatangkan penghajaran kepada manusia?
"Tetapi bangsa ini mempunyai hati yang selalu melawan dan memberontak; mereka telah menyimpang dan menghilang. Mereka tidak berkata dalam hatinya: Baiklah kita takut akan Tuhan, Allah kita....." (Yeremia 5:23-24).
Iya, kita sering melawan dan memberontak terhadap ajaran Tuhan. Di saat Tuhan mengajarkan kebaikan kepada kita, menunjukkan jalan yang benar menuju keselamatan kepada kita, kita selalu melawan dan memberontak. Kita mulai tidak takut kepada Tuhan kita karena kita menganggap remeh Tuhan kita dan selalu berpikir bahwa Tuhan itu baik dan pasti mengampuni kesalahan dan dosa kita.
Celakalah kita yang berpikir seperti hal di atas! Takut akan Tuhan adalah kebijaksanaan! Janganlah kita pernah berpikir untuk tidak takut terhadap Tuhan Allah kita! Janganlah dengan remeh kita menganggap bahwa dosa yang kita lakukan akan diampuni oleh Tuhan.
"Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu." (Yeremia 5:25).

Lalu bagaimana langkah selanjutnya?
"Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi, menjadi negeri yang tidak berpenduduk!. Beginilah firman Tuhan: Ambillah tempatmu di jalan-jalan dan lihatlah, tanyakanlah jalan-jalan yang dahulu kala, di manakah jalan yang baik, tempuhlah itu, dengan demikian jiwamu mendapat ketenangan...." (Yeremia 6:8 dan 16).
Menerima penghajaran (didikan) dari Tuhan sudah pasti tidak dapat terelakkan. Terimalah karena didikan Tuhan adalah baik adanya. Tuhan tidaklah ingin memusnahkan kita, malahan Ia ingin agar kita sadar dan kembali kepada jalan yang benar. Hendaklah kita hening sejenak dan merenungkan serta mencari kembali jalan kepada keselamatan, yaitu Yesus Kristus. Dengan begitu, kita akan diselamatkan dan jauh dari kebinasaan.

Namun ada satu hal yang paling berbahaya dan wajib kita waspadai, yaitu AJARAN PALSU. Celakalah manusia yang mengajarkan ajaran yang palsu kepada sesamanya yang belum menemukan arah kebenaran karena ia sama dengan seseorang yang ingin mencelakakan saudaranya, yang mendorong saudaranya itu ke dalam jurang agar binasa.
Hati-hatilah terhadap setiap ajaran yang kita terima, jangan memakan mentah-mentah setiap ajaran yang keluar dari pemimpin agama. Ujilah ajaran tersebut dengan Alkitab yang telah disetujui oleh lembaga Alkitab Indonesia, sebab banyak nabi dan imam yang bernubuat palsu dan kita sangat menyukai nubuat palsu tersebut.
Alkitab adalah buku pedoman dan penunjuk jalan kita kepada keselamatan sejati, yaitu Yesus Kristus.

Mari kita saling menguatkan dan saling meneguhkan iman kita.
Mari saling menegur jika melihat sesama kita yang jatuh ke dalam dosa.
Mintalah kekuatan dan hikmah kepada Tuhan.
Berkat Tuhan selalu beserta kita sekarang dan selama-lamanya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar