"Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap." (1 Korintus 13:8).
Shalom saudara-saudari terkasih dalam Kristus.
Kali ini ada baiknya kita membicarakan mengenai bahasa. Kita semua tahu bahwa untuk dapat berkomunikasi dengan baik satu terhadap yang lainnya dibutuhkan alat yang bernama bahasa. Namun sayangnya sejak zaman runtuhnya menara Babel, Allah mengacaukan bahasa manusia sehingga manusia tidak lagi dapat mengerti satu sama lainnya kecuali mempelajari bahasa satu sama lainnya.
Dalam kehidupan kita mengenal banyak sekali bahasa, mulai bahasa ibu pertiwi kita hingga bahasa negara lain. Dalam kehidupan pun dikenal bahasa internasional yaitu bahasa Inggris. Namun kita sering melupakan bahasa universal, bahasa yang jauh melebihi bahasa manapun bahkan bahasa internasional sekalipun, yaitu bahasa Kasih.
Sehebat-hebatnya bahasa internasional, tidak akan mampu menjangkau si tunarungu, tak peduli bagaimana keras kita mengkomunikasikannya. Akan tetapi dengan bahasa Kasih, si buta dapat mengerti, si tuli dapat memahami, si bisu dapat mengatakannya, dan si lumpuh dapat merasakannya. Itulah bahasa tertinggi yang wajib kita pahami, kita kuasai, dan kita praktekkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Tuhan Yesus selama masa hidupnya selalu mengajarkan bahasa Kasih. Inti utama dari ajaran Tuhan Yesus adalah kasih. Hukum cinta kasih yang utama ada 2, yaitu: yang pertama adalah KASIHILAH Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Dan yang kedua adalah KASIHILAH sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius 22:37-39). Adakah Yesus mengajarkan hukum lain selain hukum cinta kasih?
Dan layaknya bahasa pada umumnya, bahasa kasih dapat terlupakan manusia jika manusia tidak sering menggunakannya. Jika manusia tidak membiasakan diri secara rutin menggunakan bahasa kasih, maka kasih Allah Bapa tidak akan ada padanya. Namun syukur Puji Tuhan karena bahasa universal yang satu ini sangatlah mudah untuk dipelajari dan tidak memiliki keahlian khusus. Satu persyaratan yang dibutuhkan dalam menguasai bahasa ini, yaitu HATI yang TULUS dan penuh CINTA.
Marilah kita menguasai dan membiasakan diri kita untuk menggunakan bahasa kasih, bahasa yang dapat diterima, dirasakan, didengar, dikatakan, dan dilihat oleh siapa saja dalam kondisi apa saja. Janganlah melupakan bahasa universal tersebut. Sudahkah kita melakukan kasih hari ini?
Berkat Tuhan selalu beserta kita semua. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar