"Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah" (Roma 8:14)
Shalom sahabat terkasih dalam Kristus.
Kali ini topik yang akan kita bahas adalah mengenai berkat-berkat istimewa (Great Blessings) yang boleh kita terima ketika kita mengikut Tuhan Yesus dan menerima-Nya sebagai juru selamat (True Prophet) dan Imam Agung (True Priest) serta raja mulia (True King).
Berkat istimewa pertama yang boleh kita terima (selain keselamatan tentunya) adalah kehormatan untuk dapat menyebut diri kita sebagai anak Allah.
Dalam pemikiran kita sehari-hari tentu tersirat bahwa yang disebut anak Allah adalah orang-orang yang alim, baik hati, tidak suka melakukan hal dosa, dan sebagainya, sehingga seringkali kita menilai orang dari tingkah lakunya untuk dapat menghakimi apakah orang tersebut adalah anak Allah.
Sering muncul singgungan:"katanya anak Allah, kok sikapnya lebih buruk daripada orang yang tidak mengenal Allah?"; "kok ngaku Anak Allah? Tuhan dong?" dan sejenisnya.
Memang benar bahwa orang yang mengikut Yesus dan menerima Yesus sebagai juru selamat akan selalu berusaha untuk berbuat seturut pengajaran dan teladan-Nya. Namun, apakah orang yang "kurang" alim lantas tidak mempunyai kehormatan untuk dapat menyebut diri sebagai anak-anak Allah?
Untuk memahami hal itu, mari kita rubah paradigma "anak Allah" dalam pikiran kita. Yang dimaksud berkat istimewa sebagai anak Allah di sini adalah bahwa kita memiliki kehormatan untuk selalu dijaga, diperhatikan, dilindungi, dan dididik oleh Allah layaknya bapak mendidik anaknya.
Dengan memiliki paradigma tersebut, maka kita akan dapat memahami bahwa anak Allah tidaklah 100% sempurna baik, alim, dan tak berdosa layaknya Tuhan; melainkan menjadi pribadi yang selalu memiliki relasi dengan Tuhan, mengenal Tuhan layaknya anak mengenal bapaknya.
Sebagai anak Allah, kita akan selalu diingatkan dan jika perlu akan ditegur oleh Tuhan Allah jika kita jatuh ke dalam dosa, layaknya orang tua mengajarkan hal baik kepada anaknya yang melakukan kesalahan.
Jadi, mulailah kita perlahan merubah paradigma "anak Allah" dan jangan takut untuk menyebut diri kita sebagai anak Allah sebab hal tersebut memang karunia besar yang diberikan secara cuma-cuma oleh Allah ketika kita menerima Tuhan sebagai juru selamat kita. Jangan takut dibilang tidak alim ataupun tidak pantas sebab sebagai anak Allah, kita pun diproses dan dididik oleh Tuhan.
Camkanlah pikiran bahwa kita telah diberi kehormatan untuk menyebut diri sebagai anak Allah sebagai cambuk dan pengingat bagi kita untuk selalu berbuat seturut pengajaran-Nya dan untuk selalu berrelasi dengan Tuhan agar jiwa kita selalu berada dalam naungan-Nya.
Berkat Tuhan beserta kita semua. Amin
(Big Thanks to Irene who guide me and help me to understand this matter, love you)
(Big Thanks to Irene who guide me and help me to understand this matter, love you)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar