Jumat, 02 Agustus 2013

Penghiburan yang sejati hanya ada di dalam Tuhan Yesus

"Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah." - 2 Korintus 1:3-4

Penghiburan di dalam dunia yang semakin kejam dan menegangkan ini sangatlah dibutuhkan oleh setiap dari kita tanpa terkecuali. Banyak manusia yang terjerumus ke dalam dosa dunia karena tidak tepat dalam mencari penghiburan yang mereka butuhkan setelah bekerja dan beraktivitas seharian penuh.

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, penghiburan yang sejati hanya dapat diperoleh dalam Kristus yang selalu menguatkan kita. Hiburan yang disediakan dan dijanjikan dunia bersifat sementara dan maya. Hiburan yang disediakan oleh dunia hanyalah menghibur sesaat namun berakhir pada perbuatan dosa yang berujung pada maut, sebab upah dosa adalah maut.
Hal tersebut dapat kita lihat pada hiburan duniawi seperti diskotek, obat terlarang, sex bebas, dan judi. Hiburan tersebut memang mampu mengalihkan perhatian kita sementara dari kepenatan dunia, namun jika manusia terlalu larut dalam hiburan semu tersebut, maka akan berakibat fatal seperti perkelahian akibat mabuk, pemerkosaan akibat dibawah pengaruh obat terlarang, pembunuhan akibat terlilit hutang kalah judi, dan sebagainya.

Melihat uraian singkat di atas sudah dapat dipastikan bahwa hiburan duniawi bukanlah sebuah hiburan, melainkan sebuah jalan alternatif menuju dosa dan masalah yang lebih serius lagi.
Maka sudah selayaknya kita sebagai orang beriman kepada Yesus Kristus wajib mencari penghiburan hanya di dalam Tuhan dengan cara hening sejenak dan memfokuskan hati dan pikiran kita kepada-Nya, berusaha mendengar jawaban dari Tuhan. Seringlah melakukan saat teduh membaca Alkitab sambil merenungkan dan berdoa kepada Tuhan Yesus serta memohon bimbingan dan pengajaran dari Bunda Maria. Bunda Maria merupakan bunda penghibur lara hati dari anak-anakNya. Bunda Maria akan senantiasa menuntun dan mengajari kita agar tetap taat kepada Allah sebagaimana Ia telah mendidik dan mengarahkan Tuhan Yesus saat masih kecil.

Tuhan mengerti segala persoalan yang kita hadapi, maka sudah menjadi suatu jaminan pasti bahwa Tuhan mempunyai solusi dan penghiburan bagi kita yang mencarinya. Alasannya dapat kita lihat pada Filipi 2:1 yang berbunyi,"Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan".
Dengan adanya jaminan pasti ini, apakah kita masih tidak percaya dan masih mencari penghiburan yang datangnya dari dunia?

Sebagai penutup, akan dipaparkan kisah nyata dari seseorang wanita dalam mencari penghiburan:
"Suatu hari ketika saya dirundung masalah dengan orang tua dan saudaranya, saya melarikan diri dari dunia. Pekerjaan saya kacau berantakan sehingga membuat saya harus berhenti bekerja dan menjadi pengangguran. Pelarian saya tertuju pada hiburan dunia malam. Saya mulai keluar sore dan pulang dini hari sambil bersenang-senang bersama teman cowok. Pada saat itu saya telah melupakan Tuhan karena saya kecewa. Namun suatu hari, ada seorang pria Katholik yang mulai masuk ke dalam hidup saya. Ia merupakan satu-satunya teman hang out saya yang paling lurus jalannya. Ia mengajak saya dan mendamaikan saya dengan Tuhan Yesus. Mulai saat itu saya berjanji untuk selalu rutin berdoa, terlebih lagi mendoakan doa Rosario guna mendapat bimbingan dari Bunda Maria. Saya menemukan penghiburan bagi sakit hati saya dan singkat cerita, saya berdamai dengan orang tua dan saudaranya.

Namun, gangguan iblis tidak berhenti begitu saja. Di saat saya sudah berdamai dengan Tuhan, tiba-tiba pria tersebut memutuskan untuk pergi ke luar negeri. Dengan penuh kecewa dan menunggu kabar yang tak kunjung datang, saya meminta petunjuk Tuhan. Terdengar samar-samar suara yang menjawab saya dari dalam hati agar saya bersabar. Namun suara tersebut tidak sekuat suara bujukan rayuan dari si jahat untuk kembali menjerumuskan saya dalam penghiburan duniawi. Saya mulai terjun lagi ke hiburan malam. Sesaat sebelum saya mulai terjerumus, suara samar tersebut berkali-kali mengingatkan dan meminta untuk menunggu sebentar layaknya mau menahan laju agar saya tidak terjerumus dalam hiburan semu. Namun karena rohani saya lemah, saya kembali terjerumusndalam hiburan semu yang berujung pada dosa.

Setelah saya terjerumus, saya sadar sepenuhnya bahwa saya telah berdosa. Saya merasa malu untuk berdoa dan berkomunikasi dengan Tuhan dan Bunda Maria. Tiba-tiba tidak berselang lama dari saat saya terjerumus dalam dosa, pria tersebut mengabari diri saya bahwa dia telah tiba di negara tujuan dengan selamat dan menanyakan kabar saya. Seketika itu juga saya menangis dalam hati memohon ampun kepada Tuhan dan Bunda Maria karena saya tidak sabar menunggu. Dalam tangis saya, terdengar suara samar yang mengatakan bahwa jika saya sedih, silahkan mengungkapkan kesedihan, uneg-uneg, dan masalah saya. Saya baru menyadari bahwa itu mungkin adalah suara Tuhan dan Bunda Maria yang mau agar saya lebih terbuka lagi. Memang saya saat sedih hanya menyatakan bahwa saya sedih tanpa dengan terbuka mau mengakui akar kesedihan saya. Dengan kejadian ini, Tuhan dan Bunda ingin agar saya lebih dekat dan terbuka.

Saya pun mendapat penghiburan yang saya butuhkan, yaitu berbincang kembali dengan pria tersebut yang selalu menenangkan saya. Sejak saat itu, saya mulai belajar untuk lebih terbuka kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria tanpa berlari mencari penghiburan duniawi.
Semoga sharing pengalaman saya ini dapat menjadi berkat bagi kita semua."

Mari kita selalu menaruh harapan akan penghiburan sejati hanya di dalam Dia yang maha kudus dan selalu terbuka dalam menyatakan kesedihan kita. Berkat Tuhan selalu menyertai kita semua. Amin.

Kamis, 01 Agustus 2013

Kebangkitan badan di akhir zaman...

"Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum."- Yohanes 5:28-29.

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, kita semua sering mendengar cerita mengenai kebangkitan tubuh di akhir zaman saat penghakiman terakhir. Namun tidak semua dari kita mengerti makna dan bagaimana kebangkitan tubuh itu sendiri.

Banyak dari kita berpikir bahwa kebangkitan badan hanya diperoleh orang yang dianggap baik dan saleh serta suci selama hidupnya. Namun melalui pernyataan Tuhan Yesus kepada orang Yahudi dalam kitab Yohanes, kita dapat mengerti bahwa pada masa penghakiman akhir nanti seluruh manusia yang telah meninggal akan dibangkitkan dan dipersatukan dengan roh masing-masing. Hanya saja bagi yang berbuat baik maka akan memperoleh kehidupan kekal di Surga, sedangkan yang berbuat jahat akan dibakar di api neraka dalam keadaan tubuh dan jiwa menyatu.

Dapat kita bayangkan bagaimana panasnya dan mengerikannya api neraka yang akan membakar kita dalam penghakiman akhir nanti jika kita didapati tidak setia dan tidak suci.

Mengapa kita harus mempercayai adanya kebangkitan badan di akhir zaman?
Banyak pihak yang menganut kepercayaan bahwa tidak ada kebangkitan tubuh. Namun kita sebagai anak Allah yang menganggap kitab injil sebagai suatu kebenaran sudah sewajarnya dan sepantasnya mempercayai adanya kebangkitan di akhir zaman sebab hal tersebut dikatakan langsung oleh Tuhan kita Yesus Kristus.
Bahkan Tuhan Yesus sendiri bangkit dari antara orang mati. Jiwa dan jasmani Tuhan Yesus menyatu kembali dan bangkit serta naik ke Surga.

Dengan mempercayai adanya kebangkitan badan dapat mendorong kita untuk melakukan hal yang baik selama hidup kita, mendorong kita untuk hidup dengan penuh harapan akan perjumpaan dengan orang terkasih yang lebih dulu pergi meninggalkan kita, dan lain-lain. (Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada situs www.katolisitas.org mengenai percaya atas kebangkitan tubuh).

Adanya kehidupan setelah kematian juga menjadi peneguh akan adanya kebangkitan badan sebab tidak mungkin ada kehidupan jika badan kita tidak dibangkitkan dan dipersatukan dengan jiwa kita terlebih dahulu. 
Pada kisah Lazarus dapat kita lihat bahwa Lazarus yang hidupnya menderita dalam kemiskinan dibangkitkan oleh Allah Bapa dan diangkat ke Surga kepada pangkuan Bapa Abraham. Jika tidak ada kehidupan setelah kematian, untuk apa Lazarus dibangkitkan?

Bukti lainnya adalah dengan diangkatnya nabi Elia ke Surga yang dijemput menggunakan kereta. Jika hidup kita benar-benar kudus dan saleh, maka kita tidak perlu melalui proses kematian sebelum akhirnya memasuki kehidupan setelah kematian seperti nabi Elia. Jika tidak ada kehidupan setelah kematian, untuk apakah nabi Elia dijemput ke Surga?

Marilah kita berlomba-lomba untuk berbuat baik agar kelak kita dibangkitkan sebagai pribadi yang baik yang memperoleh kehidupan kekal, bukan sebagai pribadi jahat yang akan dibakar di api neraka setelah dibangkitkan.
Semoga topik kali ini dapat membantu kita untuk lebih berpikir bijaksana dalam menentukan masa depan kehidupan kita setelah kematian nanti.

Berkat Tuhan selalu menyertai saudara dan saya. Amin.