Senin, 01 Desember 2014

Jalan Tuhan tak terselami oleh akal budi manusia

2 Raja-raja 5:10-11, 13-14  Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."
Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."
Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.

Shalom saudara-saudari terkasih dalam Kristus.
Bacaan di atas tentu tidak asing lagi di telinga kita. Cerita mengenai Naaman yang disembuhkan dengan cara yang tak pernah ia pikirkan selama ini, dengan cara unik yang tergolong "nyeleneh" menurutnya. Akan tetapi begitulah cara Tuhan kita. Kita tidak akan pernah dapat melogika cara kerja Tuhan yang ajaib sebab akal budi kita tidak cukup bijak untuk mengerti jalan pikir Tuhan.

Begitu pula dengan kehidupan kita.
Janganlah mengandalkan akal budi dan pikiran kita semata dalam berusaha melogika mujizat dan keagungan karya tangan-Nya dalam hidup kita dan sesama kita. Jalan Tuhan tak terselami oleh setiap pikiran kita.
Mungkin kita pernah diminta melakukan hal yang menurut kita aneh dan tidak masuk akal, namun percayalah dan berimanlah kepada Tuhan agar karya Tuhan bekerja dalam hidup kita.

Hal yang mustahil bagi pemikiran manusia belum tentu mustahil bagi Tuhan.
Tuhan bekerja dengan cara yang ajaib.
Percayalah selalu akan rancangan dan petunjuk dari Tuhan. Bersekutulah selalu dengan Tuhan untuk mengenal keinginan-Nya agar kita tidak tersesat dan men-judge petunjuk Tuhan terlebih dahulu sebelum melaksanakannya.

Berkat Tuhan selalu beserta kita. Amin.

Jangan mengingini barang milik sesamamu manusia secara tak adil

1 Raja-raja 21:2-4, 7, 16-17, 19, 23  Berkatalah Ahab kepada Nabot: "Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur, sebab letaknya dekat rumahku. Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur yang lebih baik dari pada itu sebagai gantinya, atau jikalau engkau lebih suka, aku akan membayar harganya kepadamu dengan uang."
Jawab Nabot kepada Ahab: "Kiranya TUHAN menghindarkan aku dari pada memberikan milik pusaka nenek moyangku kepadamu!"
Lalu masuklah Ahab ke dalam istananya dengan kesal hati dan gusar karena perkataan yang dikatakan Nabot, orang Yizreel itu, kepadanya: "Tidak akan kuberikan kepadamu milik pusaka nenek moyangku." Maka berbaringlah ia di tempat tidurnya dan menelungkupkan mukanya dan tidak mau makan.
Kata Izebel, isterinya, kepadanya: "Bukankah engkau sekarang yang memegang kuasa raja atas Israel? Bangunlah, makanlah dan biarlah hatimu gembira! Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu."
Segera sesudah Ahab mendengar, bahwa Nabot sudah mati, ia bangun dan pergi ke kebun anggur Nabot, orang Yizreel itu, untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.
Tetapi datanglah firman TUHAN kepada Elia, orang Tisbe itu, bunyinya:
Katakanlah kepadanya, demikian: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah membunuh serta merampas juga! Katakan pula kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilat darahmu."
Juga mengenai Izebel TUHAN telah berfirman: Anjing akan memakan Izebel di tembok luar Yizreel. 

Shalom saudara-saudari terkasih dalam Kristus.

Perikop bacaan di atas menceritakan mengenai kebun anggur Nabot.
Kita semua pasti tahu cerita ini kan? Di mana raja Ahab dengan tidak adil mengingini kebun anggur milik Nabot demi dirinya sendiri. Hal tersebut mendatangkan malapetaka bagi dirinya dan keluarganya.

Mengingini barang milik orang lain secara tak adil sangatlah berbahaya, terutama jika kita dengan gamblang menyatakan hal itu di depan orang yang mengasihi kita dan memiliki pengaruh. Celakanya lagi, orang tersebut pasti ingin membantu kita dalam mendapatkan apa yang kita inginkan dan pada akhirnya dapat berbuat dosa.
Allah telah memperingatkan kita dalam 10 perintah Allah agar kita tidak ingin memiliki barang orang lain secara tak adil karena hal itu akan menimbulkan mala petaka bagi diri kita sendiri.

Keinginan yang berubah menjadi hasrat akan membutakan mata rohani manusia. Dengan kalap mata, manusia akan menghalalkan segala cara, termasuk yang keji di mana Tuhan, demi mendapatkan hal tersebut. Dan jika kita tidak mendekatkan diri kepada Tuhan, maka kita akan jatuh ke dalam dosa yang menjijikkan dan menyakiti hati Tuhan kita.

Marilah kita berusaha untuk mengendalikan diri kita. Mengingini sesuatu tidaklah dilarang asalkan tahu batasan dan etika serta ajaran Tuhan. Segala sesuatu di dunia ini adalah milik Allah, maka mintalah kepada-Nya agar diberikan kepada kita karena ketika kita meminta, kita akan diberi sebab Allah Bapa kita mengerti apa yang kita butuhkan.

Berkat Tuhan selalu beserta kita. Amin.